News  

Diduga Putus Cinta, Eko Bunuh Diri Minum Racun Tikus

Petugas mengevakuasi jenazah Eko Hermanto (22), warga Desa Mensiap Baru yang juga merupakan karyawan PT SKL yang diduga bunuh diri dengan minum racun tikus di area perkebunan sawit milik PT SKL Blok T 11/12, Mensiku, Kecamatan Binjai, Kabupaten Sintang pada Selasa (8/9/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.

Sintang (Suara Kalbar) -Eko Hermanto (22), warga Desa Mensiap Baru, Sintang dan merupakan karyawan PT SKL yang sudah tiga hari menghilang akhirnya ditemukan polisi dalam kondisi tewas di area perkebunan sawit milik PT. Sawit Khatulistiwa Lestari Estate, Blok T 11/12, Mensiku, Kecamatan Binjai, Kabupaten Sintang  pada hari Selasa (8/9/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.

Dari hasil konfirmasi kepihak berwajib, kuat dugaan Eko meregang nyawa setelah meneguk obat racun tikus akibat putus cinta.

“Dari olah TKP ditemukan bekas muntahan korban mengandung racun tikus merk Pleret dan di sekitar muntahan tersebut kondisi rumput dalam keadaan kering dan layu. Dugaan korban bunuh diri dengan memakan racun tikus dicampur dengan racun rumput dan kondisi mayat ditemukan berada di parit,” ujar Kapolres Sintang melalui Kasubbag Humas Polres Sintang, Iptu Hariyanto.

Kronologis kejadian, kata Hariyanto, pada Senin (7/9/2020) sekitar pukul 15.30 WIB Polsek Binjai hulu mendapat laporan bahwa telah hilang salah seorang karyawan PT. SKL sejak Sabtu (5/9/2020).

Satu hari berikutnya pada Selasa (8/9/2020), pada pukul 09.00 WIB, personel Polsek Binjai Hulu di pimpin Kapolsek Binjai Hulu dengan membawa lima personel Polsek Binjai Hulu mendatangi Kamp PT. SKL dan melakukan pencarian.

Setelah melakukan pencarian hampir tiga jam, akhirnya anggota Polsek Binjai Hulu menemukan korban yang sudah tidak bernyawa lagi.

“Pukul 11.00 WIB, di temukan karyawan hilang tersebut dalam keadaan meninggal dunia yang diduga bunuh diri akibat Putus cinta dengan pacarnya,” katanya.

Penemuan mayat korban terbungkus terpal di semak-semak juga beredar di group media sosial dengan kondisi membengkak, dan dievakuasi petugas kepolisian.

Penulis  :  Hendriyono