Opini  

Pawai Obor Tradisi Local Wisdom Sebagai Syiar dan Moderasi Bangsa

Oleh: Sulaiman,S.Sos.,M.Si

Ajaran agama Islam bersumber dari Allah SWT yang membentuk perilaku pribadi dan masyarakat. Ajaran itu ketika telah berada pada tatanan pelaksanaanya dalam kehidupan keseharian berbaur  dengan  budaya  masyarakat  setempat.   Agama sebagai  pedoman  hidup  manusia  yang diciptakan oleh Tuhan, dalam menjalani hidupnya. Sedangkan kebudayaan adalah sebagai kebiasaan tata cara hidup manusia yang diciptakan oleh manusia itu sendiri dari hasil daya cipta, rasa dan karsanya yang diberikan oleh Tuhan. Karena itulah antara agama dan budaya yang sama-sama memberikan hubungan dekat dengan manusia sehingga bisa terjadi perbauran antara agama dan budaya, demikian pula sebaliknya. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama, sejak zaman dahulu kala nilai-nilai agama telah membentuk budaya masyarakat Indonesia.

Penyampaian pesan-pesan agama pun sering berhasil apabila didekati dengan unsur-unsur kebudayaan yang berada di masyarakat yang semakin berkembang bahkan menjadi daya tarik dalam menyampai dakwah agama Islam. Sunan Kalijaga misalnya, salah satu seseorang wali sembilan yang melakukan  pendekatan  kultur  ketika  menyiarkan  agama  Islam  di  tanah  Indonesia.  Bekas-bekas  dari peraktek yang dilakukan beliau itu masih ditemukan hingga sekarang bahkan menjadi aset sejarah dalam penyampaian dakwah Islam untuk masyarakat di tanah Indonesia ini, misalnya perayaan sekaten yang  dilaksanakan  oleh  kesultanan  Yogyakarta.  Berlangsunglah  proses  Islamisasi  di  Indonesia melalui   dakwah,   pendidikan,   perkawinan   dan   tradisi   seni   budaya.   Berkembangnya   Islam memunculkan pula berbagai kerajaan-kerajaan Islam di tanahair, misalnya Perlak, Pasai, Aceh Darusslam, Demak, Mataram, dan lain-lain. Berdasrkan kenyataan tersebut maka dapat dilihat bahwa masyarakat Indonesia adalah masyrakat beragama, yang dibuktikan dengan tersebarnya agama Islam di  kalangan  masyarakat  Indonesia.  Dan  dibuktikan  pula  dengan  kepatuhan  masyarakat  terhadap agama Islam.

Tidak  semua  tradisi  berdampak  buruk  dalam  pelaksanaanya  karena  tradisi  sudah  dijelaskan dalam Al-Qur‘an selagi tradisi tersebut tidak keluar dari syariat agama Islam maka tradisi tersebut diakui dalam nilai kebudayaan leluhur selama tradisi itu tetap dalam hukum Al-Qur’an dan Hadis.

Pada sebagian masyarakat ditemukan unsur-unsur agama yang menyatu dengan unsur budaya. Contohnya dalam tradisi pawai obor. Dalam tradisi pawai obor tersebut kelihatan unsur-unsur nilai keagamaannya,  pendekatan-pendekatan  budaya  seperti  ini  perlu  juga  diperhatikan  bagi guru-guru agama atau seorang pendakwah, untuk menjadikan salah satu metode pembelajaran atau penyampaian syiar dakwah Islam sehingga Islam bukanlah ditakuti akan tetapi dicintai oleh kalangan masyarakt yang  berada di Indonesia sebagai negara kesatuan  republik  akan  cinta  Indonesia yang akan  kaya dengan bermacam ragam budaya sebagai salah satu tanda keesaan Allah SWT.

Setiap peradaban memiliki tradisi tersendiri yang menjadikannya unik dan menjadi daya tarik tersendiri. Tradisi merupakan warisan budaya leluhur yang diwariskan secara turun temurun dan menjadi kebiasaan lokal setempat (local wisdom). Menurut kamus bahasa Indonesia yang dimaksud dengan tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan di masyarakat. Tradisi biasanya disampaikan dalam bentuk verbal maupun non verbal. Salah satu bentuk komunikasi nonverbal bisa dilihat di dalam tradisi pawai obor, suatu tradisi sangat bermakna yang selalu dilakukan.

Tradisi pawai obor di Indonesia identik dengan perayaan yang penuh dengan semangat dan keindahan. Pawai obor seringkali dilakukan pada momen spesial seperti perayaan kemerdekaan atau malam tahun baru hijriah. Dalam tradisi ini masyarakat akan menyalakan obor dan diarak dengan riang gembira. Pawai obor merupakan campuran kebudayaan dengan nasionalisme. Dalam tradisi pawai obor ini, bisa mengenal lebih dekat kekayaan budaya dan bersama-sama merayakan dengan keluarga. Adapun, untuk mengenal tradisi pawai obor di Indonesia, kamu bisa menyimak beberapa informasi di bawah ini agar lebih mudah memahaminya dan tetap melestarikan kebudayaan.

Pawai  Obor  merupakan  sebuah  tradisi  yang  dilakukan  secara  terus-menerus oleh masyarakat. Tradisi merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan adat, kepercayaan, kebiasaan maupun ajaran. Pelaksanaan pawai obor bertujuan untuk menjalin kerja sama dan kekeluargaan serta mengajarkan nilai kebangsaan khususnya terhadap kaum muda. Pawai obor juga wujud dari rasa cinta masyarakat desa Pangi terhadap tanah air dan perjuangan pahlawan yang telah gugur membela tanah air ini. Pelaksanaan pawai obor juga bertujuan untuk membangkitkan semangat cinta tanah air, di dalamnya juga mengandung nilai-nilai kerukunan dan moderasi beragama. Bagaimana tidak, karena dalam pelaksanaannya mulai dari perencanaan sampai selesainya kegiatan oleh masyarakat yang berbeda agama dan suku menyatu dalam kebersamaan dan kekeluargaan tanpa mempersoalkan perbedaan tersebut.

Kerukunan  umat  beragama  adalah  keadaan  hubungan  sesama  umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat dalam lingkungan sosial. Toleransi beragama sudah sejak dulu dipraktekkan dalam kebhinekaan di Indonesia (Nurdin et al., 2020). Dengan adanya sikap-sikap tersebut maka kemungkinan besar toleransi antar umat beragama akan selalu ada dalam kehidupan masyarakat desa Pangi yang multicultural ini.

Pelaksanaan toleransi hanya akan terwujud jika masyarakat berperilaku baik di setiap langkah hidupnya, baik kepada orang yang memiliki agama yang sama atau agama berbeda dengan dirinya. Selain itu toleransi umat beragama akan tercipta jika masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya memperhatikan dan mempertimbangkan sikap dan perilakunya dengan baik dan bijak kepada orang lain (Suryan, 2017). Demi membentuk masyarakat dengan nilai identitas nasional yang baik maka nilai luhur dan nilai dalam menghargai keberagaman sangat perlu dijunjung. Sikap dan pemikiran moderat dalam beragama penting untuk dimiliki oleh seluruh elemen masyarakat yang membangun jaringan sosial pada masyarakat plural dan multicultural dalam hal ini desa Pangi. Dikarenakan cara tersebut dapat membangun pola pikir masyarakat dalam menyikapi keberagaman dengan bijak dan toleransi.

Masyarakat Indonesia sangat terkenal dengan beragam jenis tradisinya, sehingga sangat sulit untuk mendeteksi serta menjelaskan secara rinci terkait tradisi kebudayaan yang ada tersebut (Isce Veralidina, 2010: 2). Tradisi dalam kehidupan masyarakat Indonesia, tidak hanya terkait siklus individu saja seperti saat dalam kandungan, kelahiran, khitanan, pernikahan dan kematian. Akan tetapi, setiap bulan-bulan tertentu juga masyarakat Indonesia akan mengadakan tradisi (Sumiarti dan Azka Miftahudin, 2018: 60) salah satunya yaitu tradisi pawai obor. Tradisi ini biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memeriahkan dan sebagai bentuk dari rasa syukur kepada Allah SWT.

Tradisi Pawai obor merupakan suatu tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat. Dalam pelaksanaan tradisi tersebut, ada beberapa perlengkapan yang dibutuhkan diantaranya yaitu obor, bedug dan beberapa alat pengeras suara lainnya. Kemudian setelah beberapa perlengkapan itu siap, masyarakat akan berkumpul di pinggir jalan raya. Setelah semua warga berkumpul, mereka akan berjalan kaki berkeliling sambil mengumandangkan takbir bersama-sama. Kemudian mereka akan kembali berjalan kaki menuju tempat yang telah ditentukan oleh panitia untuk berkumpul dan berdoa bersama-sama di tempat tersebut. Doa bersama ini biasanya akan dipimpin oleh para tokoh agama yang telah ditunjuk. Tradisi pawai obor biasanya hanya cukup dengan mengelilingi suatu desa saja dari satu mushola ke mushola lainnya atau dari satu masjid ke masjid lainnya.

Tradisi pawai obor merupakan salah satu alternatif untuk melihat bagaimana indahnya kebersamaan di antara perbedaan umat beragama. Melalui pawai obor yang dilaksanakan beramai-ramai dapat menggungah nilai kebangsaan dan moderasi beragama masyarakat yang selama ini sudah ada dan terasa. Masyarakat semakin menyadari dan ada upaya yang menyadarkan masyarakat jika rasa kebangsaan dan moderasi beragama itu harus diuapayakan, sehingga terasa bagi masyarakat penguatan harmoni nilai kebangsaan dan moderasi beragama dalam pawai obor bagi masyarakat.

*Penulis adalah Peneliti Kebijakan Publik dan Kandidat Doktor Ilmu Administrasi Publik Universitas Brawijaya

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS