Kubu Raya (Suara Kalbar) – Polemik perubahan status Bandara Supadio Pontianak dari internasional menjadi domestik resmi ditetapkan, pasca keluarnya keputusan Mentri Perhubungan.
PJ Gubernur Kalbar Harisson mengatakan dengan adanya surat keputusan tersebut tidak lagi melayani penerbangan Internasional dan hanya melayani penerbangan antar provinsi saja.
” Salah satu alasan yang dikemukakan bahwa dengan banyak nya bandara internasional di tanah air, justru mempermudah masyarakat kita yang ke Luar negeri belanja di luar negeri, menghabiskan devisa negara kita,” kata Harisson Kamis (25/04/2024) siang.
Harisson menjelaskan jika tidak hanya Bandara Supadio yang berubah status namun ada beberapa bandara di provinsi lain yang mengalami perubahan status dari internasional menjadi domestik.
” Jadi dari data yang dihimpun, banyak warga negara kita yang keluar negeri dari pada orang luar negeri berkunjung ke Indonesia melalui bandara internasional tersebut,” jelasnya.
Dia menyebut jika disimpulkan negara mengalami banyak kerugian jika terlalu banyak bandara internasional karna justru devisa negara tergerus.
” Namun disisi lain ada faktor indikasi sosial, misalnya warga kita yang sudah terlanjur percaya terhadap pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh rumah sakit di Luar negeri, yang kalau mereka tidak berobat kesana maka mereka merasa tidak akan sembuh, maka ini harus menjadi salah satu faktor pertimbangan,” tutupnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
