Rumah Adat Melayu Pertama di Sekadau Akan Segera Dibangun, Upaya Pelestarian Masa Depan yang Berbudaya

MABM Sekadau Luncurkan Proyek Pembangunan Rumah Adat Melayu Pertama di Kabupaten Sekadau.[SUARAKALBAR.CO.ID/Fadil]

Sekadau (Suara Kalbar)- Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Sekadau meluncurkan proyek pembangunan Rumah Adat Melayu pertama di wilayah Kabupaten Sekadau. Peluncuran ini dilakukan pada Rabu (12/7/2023) pagi di Jalan Merdeka Barat Km 1, Desa Sungai Ringin.

Bupati Sekadau, Aron, meletakkan batu pertama pembangunan tersebut dengan hadirnya undangan dari Forkopimda, Kepala OPD, dan tokoh masyarakat.

Ketua MABM Sekadau, Safi’i Yanto menyampaikan bahwa proyek pembangunan rumah adat Melayu ini merupakan hasil kerja sama antara MABM Sekadau, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Dengan anggaran sebesar Rp 4 miliar, pembangunan rumah adat ini diharapkan menjadi simbol keberagaman budaya dan warisan nenek moyang yang akan dilestarikan di Sekadau.

“MABM Sekadau dengan bangga mempersembahkan proyek pembangunan rumah adat Melayu pertama di wilayah Sekadau. Dengan anggaraan sebesar Rp 4 milyar,. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara MABM Sekadau dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat,katanya.

Safi’i Yanto juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya pembangunan rumah adat Melayu ini, meskipun tidak dapat menyebutkan satu per satu. Ia berharap bahwa kehadiran rumah adat Melayu ini akan menjunjung tinggi toleransi beragama dan memperkuat persatuan masyarakat Sekadau.

“Kami berharap dengan berdirinya rumah adat melayu ini, kita masyarakat Sekadau dapat menjunjung tinggi toleransi beragama, serta dapat berkumpul dalam satu kesatuan,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Sekadau, Aron, dalam sambutannya mengapresiasi upaya MABM Sekadau dalam melestarikan budaya Melayu di daerah tersebut. Ia menyebutkan bahwa pembangunan rumah adat Melayu merupakan wujud nyata dari kecintaan terhadap budaya dan sejarah lokal.

Rumah adat ini diharapkan dapat menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi bagi masyarakat Sekadau serta menjadi pusat kegiatan budaya dan upacara adat.

“Pembangunan rumah adat Melayu ini merupakan wujud nyata dari kecintaan kita terhadap budaya dan sejarah kita. Melalui rumah adat ini, kita akan mampu menjaga dan mengenang leluhur kita yang telah memberikan warisan budaya yang berharga,”kata Aron.

Aron juga menambahkan bahwa rumah adat Melayu ini akan menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya Melayu. Dalam pelaksanaannya, proyek pembangunan ini akan melibatkan tenaga ahli dan tenaga kerja lokal sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat setempat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sekadau.

“Harapan saya setelah terselesainya pembangunan rumah adat melayu ini kita sama-sama belajar dan melestarikan adat budaya melayu, zaman boleh berubah tapi budaya tetap dijaga agar tidak ketinggalan zaman, Saya berterimakasih kepada MABM dan tokoh masyarakat lain karena sudah bekerja sama dengan Pemkab Sekadau,”ucapnya.

Peluncuran pembangunan rumah adat Melayu ini juga menjadi momen penting dalam memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di Sekadau. Para tokoh masyarakat dan pengurus Majelis Adat Budaya Melayu Sekadau menyatakan dukungan mereka terhadap proyek ini dan berharap agar rumah adat Melayu dapat memperkaya kehidupan budaya masyarakat Sekadau.

Dengan diluncurkannya pembangunan rumah adat Melayu pertama ini, Sekadau diharapkan semakin dikenal sebagai daerah yang melestarikan dan menghargai keberagaman budaya Indonesia. Proyek ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah dan masyarakat Sekadau dalam menjaga warisan budaya yang berharga bagi generasi masa depan.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS