Andika Menangis Anunya Terpotong

Petugas lagi melakukan khitan terhadap anak-anak Sekolah Dasar di Sekadau, Rabu (12/8/2020).

Sekadau (Suara Kalbar) – Setiap lelaki pasti pernah merasakan sakit ketika menjalani khitan. Hal ini juga terjadi kepada Andika Pratama, siswa yang baru menginjak kelas 3 Sekolah Dasar tersebut menangis sejadi-jadinya karena anunya disunat.

“Sakit, sakit,” ujar teriak Andika sambil menangis dengan tangannya terpegang erat oleh bibi dan neneknya, Rabu (12/8/2020).

Bahkan ketika selesai menjalani khitan, ia juga sampai dibopong oleh pamannya karena tidak mampu untuk berjalan menuju rumahnya yang tidak jauh dari lokasi kegiatan sunatan masal yang bertempat di SDN 07 Semabi.

Andika merupakan satu dari 57 orang yang menjalani khitan masal kegiatan Baksos Pelayanan Kesehatan di Desa Semabi Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau yang dilakukan oleh Dinkes PP dan KB Sekadau.

Selain sunatan masal, kegiatan Baksos layanan kesehatan juga meliputi layanan pengobatan gratis, layanan KB dan periksaan kehamilan.

“Iya dia nangis, padahal tadi sebelum dimulai semangat sekali dia. Pas disuntik itu dia mulai nangis,” ujar Uwar, pamanya yang mendampingi Andika ketika disunat.

Andika sendiri memang didampingi oleh paman dan neneknya saat disunat karena bapak dan ibu nya sedang bekerja di Kota Sekadau.

Jika Andika menangis ketika disunat atau di khitan, beda halnya dengan Adot (17) tahun asal dari kampung Seransa, ketika disunat ia malah asyik bermain game mobil legend di ponsel androidnya.

“Dibawa santai saja sambil main game, sakitnya juga tidak terasa setelah disuntik,” katanya dihadapan petugas kesehatan.

Adot yang beragama katholik mengaku baru berkhitan karena memang baru ada kesempatan ketika ada kegiatan sunatan masal ini.

Ia mengaku sangat berterimakasih kepada pihak Pemda Sekadau atas kegiatan sunatan masal yang diselenggarakan sehingga akhirnya ia bisa disunat.

Penulis : Tambong Sudiyono

Editor   : Hendra