News  

Koramil Nanga Mahap Diresmikan Pangdam

SUASANAN PERESMIAN KORAMIL NANGA MAHAP

Sekadau (Suara Kalbar) -Pangdam XII Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi Selasa (27/2) meresmikan pengunaan Koramil 1204-18 Nanga Mahap serta penancapan batu pertama pembangunan Koramil 1204-17 Nanga Taman.

Dalam sambutanya Pangdam mengapresiasi penyambutan yang meriah oleh masyarakat Mahap dengan pengalungan atribut suku Dayak serta disambut dengan tarian multi etnis.

Sebelum memasuki halaman koramil Mahap, Pangdam didaulat untuk melakukan pancung Buluh Muda sebagaimana lazimnya adat dayak pada setiap acara resmi.

“Saya mengucapkan trimaksih kepada bupati Sekadau dan jajaran serta seluruh masyarakat Sekadau atas dukungan kepada TNI khususnya kantor Koramil Nanga Mahap hinga bisa berdiri megah seperti yang kita lihat saat ini.

Dengan megahnya kantor Koramil hendaknya di barengi dengan kinerja yang baik dari petugas yang ada” ucap Pangdam.

Lebih lanjut Pangdam menguraikan bahwa saat ini provinsi kalimantan barat akan mengelar Pilkada. Ia berharap Pilkada adalah ajang pesta bagi rakyat,maka jangan dijadikan ajang ribut apalagi rusuh.

Pilkada sambung Pangdam, adalah pesta rakyat selayaknya dalam pesta rakyat mesti senang-senang. Bukan sebaliknya.

Walau berbeda pilihan namum bukan berarti kita harus saling gontok-gontokan, kita harus menjaga kedamaian yang saat ini sudah terjaga dan terpelihara,”ajak Pangdam.

Lebih lanjut Pangdam mengungkapkan bahwa saat ini di kabupaten sekadau belum terdeteksi ada titik api. Hal ini tentu mengembirakan bagi kita semua. Sebab lanjut Pangdam tidak ada manfaat positip dari terbakarnya lahan,segi lainya asap dari kebakaran yang kita hirup dapat merusak otak anak-anak 15 tahun kedepan.

“Makanya terbakarnya hutan dan lahan yang kerap disebut Kalhutla sangat merugikan dari segi apapun, mari kita jaga jangan sampai hal ini terjadi. Sebab,tidak ada untungnya dari terbakarnya hutan dan lahan,” kata Pangdam.

Ia juga berharap agar, kedepan supaya ada anak muda asal sekadau yang masuk menjadi TNI.

“Saya menugaskan para kepala seksi dan Damramil untuk mencari dan melihat potensi anak muda asal sekadau yang ada. Untuk menjadi TNI, sebab saya sudah berhasil mencari satu orang putra Dayak Kalbar yang sekarang bertugas di Pontianak,ucap Pangdam.

Bupati sekadau dalam sambutnya mengatakan bahwa bantuan hibah ini sebagai bentuk kecintaan warga sekadau kepada TNI.

Nanga Mahap adalah kota kecamatan yang mendapat julukan Bumi batu bertulis,yang mana di bagian hulu kota Mahap ada terdapat prasasti batu bertulis yang mengunakan bahasa sangsekerta. Prasasti itu sudah ada sejak abab ke IV yang berasal dari kebudayaan Budha.Hanya,orang-orang yang mengerti bahasa sangsekerta saja yang bisa menbaca prasasti itu.

“Di hulu kota Mahap memang ada prasasti yang bertuliskan mengunakan bahasa sangsekerta. Prasasti itu sudah ada sejak abab ke IV. Jadi, sampai sekarang fakta sejarah tersebut kita lestarikan dengan cara mendirikan tempat yang nyaman sehinga semua warga bisa melihat prasasti itu dengan nyaman,” kata Rupinus.

Bupati meminta kepada seluruh warga sekadau khusunya Nanga Mahap untuk tetap menjaga kerukunan antar suku agama dan ras yang sudah terjalin dengan baik selama ini. Jangan hanya lanjut bupati hanya karna Pilkada lalu kita berbeda pilihan kita bermusuhan,sehinga kerukunan yang terjadi selama ini rusak hanya karna hal-hal seperti itu.

“Jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang belum tentu kebenaranya. Dengar semuanya dari sumber yang benar, lalu cerna berita tersebut dengan bijak kalau isinya propokatif kordinasikan dengan instansi yang berwenang.Tujuanya agar semua impo yang diterima jelas sumbernya dan menprokatif,” saran bupati.

Sementara itu komandan kodim 1204 sanggau-sekadau Letkol Infantri Hery Purwanto dalam laporan mengungkapkan bahwa total dana yang gunakan untuk pembangunan komplek Koramil 1204-18 Nanga Mahap senilai 1,6 milyar rupiah.

“Dana 1,6 milyar tersebut di gunakan untuk pembangunan seluruh komplek kantor koramil termasuk jalan. Sebenarnya jalan masuk itu hanya rabat beton, “katanya.

Penulis: Sudarno

Editor: Rizki