Sekjen Gerindra: Presiden Jokowi Mendorong Pertemuan Megawati-Prabowo

Sekretaris Jenderal Partai Gerinda Ahmad Muzani (Beritasatu.com/Yustinus Patris Paat)

Jakarta (Suara Kalbar)- Pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih Prabowo Subianto disebut mendapat sokongan penuh dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), demikian yang diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Muzani menegaskan bahwa justru Presiden Jokowi yang mendorong terlaksananya pertemuan tersebut, menepis isu yang beredar bahwa Jokowi menjadi penghalang pertemuan antara Megawati dan Prabowo.

“Tidak, Pak Jokowi justru yang mendorong dan mengingatkan,” ujarnya melansir dari Beritasatu.com, Minggu(5/5/2024).

Menurut Muzani, Megawati dan Prabowo memiliki cara tersendiri untuk saling berkomunikasi karena keduanya merupakan sahabat lama. Dia juga menegaskan bahwa keduanya tidak memiliki masalah satu sama lain, dan proses wacana pertemuan mereka berjalan dengan cukup baik.

“Jangankan dengan Ibu Mega, dengan semuanya pun tak ada masalah. Bahkan bisa bekerja sama dengan partai mana pun sehingga soal pertemuan, soal waktu, soal momentum dan saya kira tunggu lah karena keduanya kedua pemimpin itu mengerti kapan harus bertemu,” bebernya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengungkapkan bahwa pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto menunggu hasil rapat kerja nasional (Rakernas) ke-V PDI Perjuangan pada 24-26 Mei 2024. Basarah menjelaskan bahwa peluang Megawati dan Prabowo bertemu tetap ada, mengingat keduanya tidak pernah memiliki persoalan pribadi dan sudah menjalin komunikasi yang baik sejak lama.

“Jika pertemuan yang dimaksud adalah bersifat politik formal kenegaraan, maka kita akan masih menunggu sebuah rapat kerja nasional yang tadi Mas Djarot (Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat) sudah informasikan detail tanggalnya, yaitu 24, 25, 26 Mei yang akan datang,” katanya di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (29/4/2024).

Wakil Ketua MPR ini juga menjelaskan bahwa Megawati mengetahui porsi dan momentum yang tepat untuk melaksanakan pertemuan, sementara pertemuan yang bersifat pribadi juga mungkin terjadi.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS