Mahasiswa KKN Kebangsaan di Ekowisata Danau Parase’k Desa Rodaya Bengkayang

Mahasiswa KKN Kebangsaan Gelar Pembukaan Ekowisata Danau Parase’k di Desa Rodaya Bengkayang. FOTO: Maryani

Laporan: Maryani

MAHASISWA Kuliah Kerja Nyara Kebangsaan ( KKN-K) XI sukses melaksanakan kegiatan Camping Bersama dalam peresmian Wisata Danau Parase’k untuk meningkatkan Ekowisata di Desa Rodaya Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Mahasiswa KKN-Kebangsaan di Desa Rodaya yang beranggotakan 10 mahasiswa KKN-K, yaitu Fiko Jervannes (Untan), Muhammad Muttaqin Alwi (UIN Tulungagung), Bihar Hikam Ahmadi (ITS), Ahmad Arofi Nafsak (STKIP Al Hikmah Surabaya), Federikus Wanda (Untan) Sarah Oktavia (IAIN Pontianak), Dinda Ratri Dyah Palupi (IAIN Palangkaraya), Argi Syandana Hand (Untan), Bella Ankara Can (Untan) Maryani (IAIN Pontianak) yang diamanahkan untuk mengembangkan Desa Rodaya, salah satunya ialah pembukaan Ekowisata Danau Parase’k.

Untuk melaksanakan program ini, mereka berkerjasama dengan tokoh pemuda Desa Rodaya dan Staf Desa untuk mengumpulkan masyarakat untuk memeriahkan peresmian Ekowisata Danau Parase’k.

Kegiatan Camping Bersama ini mendapatkan dukungan dan antusias dari pemuda dan masyarakat Desa Rodaya dengan ramainya masyarakat yang hadir di acara peresmian wisata Danau Parase’k.

Peresmian Danau Parasek dilakukan dengan bermalam bersama (Camping Ground) di tepian Danau Parase’k, yang diadakan pada tanggal 4-5 Agustus 2023, yang dihadiri Jovinus Bevo, Kepala Kecamatan Ledo, Ucok Simatupang Kepala Desa Rodaya, Erick Extrada Badan Bina Desa, Ketua Lab Ilmu Kelautan Untan, pemuda dan masyarakat Desa Rodaya.

Dalam kegiatan Camping Bersama di Danau Parase’k ditandai dengan pembakaran api unggun yang dilakukan oleh kepala kecamatan ledo Bapak Jovinus Bevo. Tak hanya camping bersama mahasiswa KKN-Kebangsaan desa Rodaya juga mempromosikan Danau Parase’k melalui media sosial agar dikenal oleh masyarakat luas.

Danau Parase’k terletak di balik bukit di Dusun Sedanek Desa Rodaya, perjalanan menuju Danau Parase’k membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari jalan poros utama, dengan berjalan kaki melewati perbukitan dan hutan.

Danau Parase’k merupakan danau yang ada sejak zaman belanda yang selanjutnya digunakan oleh orang-orang china untuk penambangan emas, akan tetapi pada saat penumpasan G30S PKI mereka di usir dari daerah tersebut.

Bukti orang china pernah menduduki danau parase’k diperkuat dengan adanya beberapa piring dan guci bertuliskan aksara china yang ditemukan warga di sekitar Danau Parase’k. Selain itu juga terdapat kelenteng tua yang tak jauh dari Danau Parase’k.

Diharapkan dengan dibukanya wisata Danau parase’k yang dilakukan oleh Mahasiwa KKN-Kebangsaan, pemerintah setempat, dan masyarakat desa Rodaya dapat menjadikan Danau Parase’k sebagai pesona alam dan ikon desa Rodaya yang berdampak kepada perekonomian masyarakat. Kegiatan camping bersama dan peresmian dengan pembakaran api unggun merupakan langkah awal yang dilakukan untuk meningkatkan wisata alam di daerah Kecamatan Ledo.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS