Sejumlah Sekolah di Kabupaten Natuna Siap Posko PPDB

Kepala SMA Negeri 1 Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Prihatno Budiriyanto

Natuna (Suara Kalbar) – Sejumlah sekolah di Kabupaten Natuna, tingkat SLTA menyiapkan posko Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Layanan posko ini ditujukan bagi mereka yang membutuhkan bantuan terkait pendaftaran secara online.

Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kerumunan. PPDB Sekolah Menengah Atas (SMA) akan dimulai tanggal 28 Juni sampai 4 Juli 2021.

Kepala SMA Negeri 1 Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Prihatno Budiriyanto mengatakan pihaknya telah menyiapkan informasi mengenai PPDB. Informasi tersebut dipublikasikan melalui website resmi sekolah serta menyediakan posko PPDB.

“Kita mengikuti juknis dan juklak PPDB dari provinsi ya. Ada posko PPDB juga. Posko ini nanti kita gunakan untuk membantu anak-anak dan orangtua yang kesulitan mendaftar,” ungkapnya kepada suarakalbar.co.id saat ditemui di ruangan Kepela Sekolah SMA N 1 Bunguran Timur, Senin (28/6/2021).

Budi menambahkan, Sekolah Menengah Atas menerima peserta didik baru dengan persentase 65% untuk jalur zonasi, 15% jalur afirmasi, 5% jalur perpindahan orangtua dan 15% untuk jalur Prestasi.

SMA Negeri 1 Bunguran Timur menyiapkan 324 kursi untuk calon peserta didik baru dengan wilayah zonasi yang terdiri dari SMP Negeri 1 Bunguran Timur, SMP Negeri 2 Bunguran Timur, MTs dan SMP Nurul Janah.

“Kita menyediakan 9 ruangan dengan rincian 4 ruangan untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan 5 ruangan jurusan Ilmu Pengetahuab Sosial (IPS),”jelasnya.

Sementara, SMA Negeri 1 Bunguran Timur juga menyiapkan loket PPDB. Loket ini menjadi pusat informasi bagi pendaftar baik yang kebingungan saat mendaftar online maupun bagi orangtua yang ingin mencari informasi pemdaftaran.

“Jadi kami PPDBnya pasif ya karena siswa daftar sendiri melalui website secara online. Kami tinggal menerima hasilnya secara online. Informasi PPDB juga ada di website PPDB sekolah jadi loket hanya untuk membantu peserta didik yang bingung mengakses aplikasi,” terangnya.

Sekolah menerapkan protokol kesehatan ketat. Tiap sekolah menyediakan alat cuci tangan, hand sanitizer, dan alat pengukur suhu. Selain itu, agar satu dengan yang lain bisa menjaga jarak.

Untuk saat ini, dijelaskan Budi data yang masuk sudah mencapai 270 calon siswa.

“Sekarang kita belum menemukan kendala, karena jaringan internet disekolah sudah makasimal bagus. Mudah-mudahan tidak ada kendala yang kita hadapi,”ucapnya.

Saat dijumpai diposko PPDB, wali dari calon siswa baru, Nabila mengatakan pendaftaran melalui online menurutnya sangat sulit karena orangtua kebingunan menggunakan internet. Selain itu, dikatakan beliau masih mempermudahkan sistem penerimaaan siswa secara manual.