Bisnis  

Penguatan Rupiah Sangat Perkasa Melawan Dolar

Ketua HIPMI Sekadau, Bernardus Riyadi, S.Ak

Sekadau (Suara Kalbar) – Penguatan Rupiah dalam sepekan ini sangat perkasa dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) berkat kebijakan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) ditahan serta keyakinan ekonomi Tanah Air yang masih akan tumbuh positif.

Hal itu diungkapkan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Sekadau, Bernardus Riyadi, S.Ak kepada Suarakalbar.co.id pada Sabtu (4/11/2023) malam.

Melansir data Refinitiv, rupiah pada akhir pekan ini, Jumat (3/11/2023) berakhir di posisi Rp15.725/US$, menguat 0,79% secara harian. Sebagai catatan, pada kemarin Jumat, mata uang Garuda menguat tajam hanya dalam hitungan sekitar 30 menit dimana pada pembukaan rupiah masih di sekitar Rp15.820/US$, kemudian pada 09.28 WIB menguat nyaris 100 perak.

“Saya melihat ada pertumbuhan perekonomian dalam konsumsi masyarakat secara nasional meskipun begitu untuk Kabupaten Sekadau sendiri ada beberapa komunitas pangan terus mengalami kenaikan,” kata Riyadi Mahasiswa yang sedang menyelesaikan Magister Akuntansi Untan Pontianak ini.

Riyadi mengakui di Kabupaten Sekadau sendiri masyarakat akui prihatin dan khawatir, seperti diketahui, kenaikan harga komoditas pangan di berbagai daerah terus berlangsung mengalami kenaikan.

“Kondisi tersebut tentunya menimbulkan keprihatinan serius di kalangan masyarakat,” ujar Riyadi.

Ia menambahkan, beras dan gula pasir adalah dua komoditas pangan pokok yang sangat penting dalam konsumsi sehari-hari, dan perubahan harga yang dramatis seperti ini dapat memiliki dampak besar pada kesejahteraan penduduk setempat.

Terlihat kenaikan pada beras dan gula.Diketahui harga beras lokal yang sebelumnya di banderol dengan kisaran harga sekitar Rp11.000 per kilogram, kini telah mengalami lonjakan signifikan, mencapai Rp15.000 per kilogram. Sementara itu, gula pasir, yang sebelumnya dijual dengan harga sekitar Rp14.000 per kilogram, juga mengalami kenaikan harga, mencapai Rp15.000 per kilogram.

“Harapan kedepannya mudah mudahan pemerintah bisa menekan harga komunitas pangan ini agar tidak mengalami kenaikan dengan kebijakan kebijakan stimulus program pemerintah dalam mensejahterahkan masyarakat,” pungkas Riyadi.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS