Khasiat Ular Hijau, Berantas Diabetes Bertahun-tahun, Intip Caranya ala Effendi Kobra

Ular hijau di tangan Effendi Kobra yang baru saja diperoleh dari kawasan perdesaan, Jumat (23/9/2022). Ular yang susah ditemukan ini bermanfaat sebagai solusi penyakit diabetes. SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Distra

Mempawah (Suara Kalbar) – Ular hijau, meski sekilas terlihat cantik dengan kulit yang berwarna kuning kehijauan, tetap saja mengerikan bagi sebagian orang.

Tapi bagi penderita diabetes atau biasa disebut penyakit gula, ular hijau kini menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan kesembuhan.

Sy. Effendi Kobra, penjinak ular dan binatang berbisa di Mempawah, Kalimantan Barat, mengakui daging ular hijau memiliki banyak khasiat bagi tubuh manusia.

“Tidak saja untuk meningkatkan stamina pria, Insya Allah juga bisa untuk menyembuhkan diabetes atau penyakit gula darah,” ujarnya saat ditemui di Warung Kopi Anyan, Jalan Gusti M. Taufik, Mempawah Hilir, Jumat (23/9/2022) sore.

Menurut Effendi, sejak setahun terakhir, cukup banyak masyarakat Kalbar yang minta tolong pada dirinya untuk dibuatkan obat diabetes dari daging ular hijau.

Karena banyaknya pesanan dari para penderita diabetes itu, Effendi pun coba untuk membantu membuatkan obat dari daging ular.

“Daging ular hijau yang sudah diproses sedemikian rupa, saya masukkan ke dalam kapsul agar lebih mudah dikonsumsi,” ungkap dia.

Sejauh ini, sudah cukup banyak penderita diabetes yang merasa lebih baikan dengan mengkomsumsi kapsul daging ular hijau.

“Ada yang selalu pakai insulin, kini sudah tidak lagi. Ada pula yang mau amputasi, alhamdulillah tak perlu amputasi, dan kini luka-lukanya mengering sejak mengkonsumsi daging ular hijau,” jelas Effendi Kobra.

Hanya saja, ia mengakui, biaya membuat obat diabetes dari daging ular hijau ini cukup besar, sekitar Rp 350 ribu – Rp 600 ribu per botol isi 30 kapsul.

Sebab keberadaan ular hijau ini sangat sulit dicari. Tidak sembarang waktu dan sembarang tempat bisa ditemukan.

“Ular hijau ini lebih sering berada di pohon-pohon, misalnya pohon petai cina atau pohon asam jawa. Saya kadang harus mengeluarkan biaya pesan ular hijau untuk dijadikan obat,” tambahnya.

Atau, ia meminta informasi keberadaan ular hijau di kampung-kampung, selanjutnya ditangkap sendiri meski harus keluar masuk hutan.

Effendi Kobra lantas mengeluarkan seekor ular hijau yang disimpannya dalam botol kemasan air mineral.

Ia mengaku, ular hijau sepanjang 60-70 cm itu baru saja diperolehnya dari seorang warga di Desa Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir.

“Meski tidak seperti kobra, ular hijau ini cukup berbisa. Bahaya juga jika kita sampai tergigit. Jadi harus tetap hati-hati,” katanya.

Kapsul dan bubuk daging ular hijau setelah diproses untuk obat diabetes.

Untuk penderita gula darah tinggi, satu ekor ular hijau ini bisa dibuatkan menjadi 30 kapsul.

Khasiatnya, tidak saja untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh, tapi juga bisa menyembuhkan penyakit diabetes yang bertahun-tahun diderita.

Cara memprosesnya, daging ular hijau yang sudah dibersihkan, dipotong-potong menjadi ukuran kecil.

“Kemudian, potongan daging ular hijau digonseng (digoreng tanpa minyak) hingga berubah menjadi seperti bubuk kopi,” papar dia.

Jika hasil pemeriksaan dokter bahwa gula darah penderita lebih dari 300, maka obat ular hijau ini dikonsumsi sebanyak 2 kapsul pada pagi hari dan 2 kapsul malam hari.

“Namun jika kadar gula darah dalam tubuh kurang dari 300, maka dikonsumsi pada pagi hari saja sebanyak 2 kapsul,” cetusnya.

Begitu pula untuk meningkatkan stamina pria, cukup dikonsumsi pada pagi hari sebanyak 2 kapsul, selama dua kali dalam seminggu.

Nama Sy. Effendi Kobra sebagai penjinak binatang berbisa sudah terkenal dimana-mana.

Ia bahkan nyaris menjadi juara dunia saat mengikuti kejuaraan hidup dengan ular berbisa di Srilanka dan Afrika.

Bagi masyarakat Mempawah, Effendi Kobra menjadi salah satu pawang yang dituju, jika ada yang digigit ular maupun rumah kemasukan ular.

Sy. Effendi Kobra dapat dihubungi di Nomor Telp/WA: 0813-4522-6409.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS