Melawi  

KKM IKIP-PGRI Pontianak Laksanakan Program Dapur Sehat dan Sosalisasi Stunting di Melawi

Sebanyak 28 mahasiswa IKIP PGRI Pontianak melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Kabupaten Melawi di 3 lokasi yakni di Desa Nusa Kenyikap, Desa Nanga Kalan dan Desa Tebing Kerangan. SUARAKALBAR.CO.ID/ist

Melawi (Suara Kalbar) – Sebanyak 28 mahasiswa IKIP PGRI Pontianak melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Kabupaten Melawi di 3 lokasi yakni di Desa Nusa Kenyikap, Desa Nanga Kalan dan Desa Tebing Kerangan pada 22 Juli – 12 Desember 2023.

Pada kegiatan KKM ini mahasiswa IKIP PGRI Pontianak berkolaborasi dengan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat. Adapun program yang dijalankan oleh mahasiswa adalah program Dapur Sehat (DASHAT) dan Sosialisasi pencegahan stunting.

“Program ini dilaksanakan sebagai bentuk mahasiswa penting peduli stunting untuk membantu pemerintah dan masyarakat mencegah stunting yang ada dikabupaten Melawi,” kata Dosen Pembibing KKM Kabupaten Melawi Kamaruzzaman M.Pd.

Ia mengatakan kegiatan KKM ini merupakan agenda tahunan yang di laksanakan Mahasiswa semester VII IKIP PGRI Pontianak.

“Dan pertama kali bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat,” ujarnya.

Adapun beberapa kegiatan yang di laksanakan oleh mahasiswa KKM yaitu DAHSYAT ( Dapur Sehat). Dapur sehat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu.

“Adapun menu makanan dalam dapur sehat yaitu Nugget ayam yang digoreng, dan daun kelor yang dimasak bening,” jelasnya.

Selanjutnya sosialisasi Stunting yang diikuti masyarakat desa ibu hamil, balita, kader posyandu, BLT, Kades, ibu-ibu PKK dan Mahasiswa KKM.

“Sosialisasi pertama berlangsung yang di jelaskan oleh Dinas PLKB kabupaten melawi dan sosialisasi kedua yang dijelaskan oleh Mahasiswa KKM,” ungkapnya.

Kemudian, sosialisasi ke sekolah tentang pergaulan bebas dan pernikahan dini.

“Tujuan dari kegiatan sosialisasi mengenai pergaulan bebas dan pernikahan dini yaitu untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan serta kesadaran kepada masyarakat yang ada di desa mengenai bagaimana pentingnya melakukan pencegahan stunting pada anak usia dini dalam rangka menciptakan generasi muda yang berkualitas, unggul dan tentunya menjadi generasi yang sehat dalam segi pertumbuhan,” pungkasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS