Opini  

CERPEN: Ketukan Malam Hari

Ria Violetta

• Malam hari di bulan Desember, angin bertiup kencang ranting pohon bergesekan membuat nada di daun jendela usang. Aku duduk di kursi goyang sambil memandang bulan terang. Pikiranku melayang tak karuan, sambil menyeruput kopi hitam. Bayangan hitam lalu-lalang semakin lama semakin banyak, aku mengalihkan pandangan kelukisan yang terbingkai di dinding tua. Aku tak tahu lukisan itu sudah berapa lama di sana.

• Pagi, siang, dan petang serasa begitu cepat berlalu gelap lagi yang datang. Entah mengapa aku selalu duduk di kursi usang sambil memandang keluar jendela, di sana lagi-lagi aku melihat bayang hitam anehnya hanya satu biasanya banyak, tapi malam itu hanya satu berdiri dari kejauhan. Aku terkejut dengan bunyi ketukan tengah malam, “tok..tok..tok” bunyinya semakin membesar, siapa pikirku malam-malam menggangu.

• Malam datang lagi, ku lihat jam menunjukan pukul 23:55, lima menit lagi tengah malam, aneh kenapa aku tertidur dari malam kemarin dan terbangun malam hari lagi. Kulirik keluar jendela yang masih terbuka, tidak ada bayangan itu lagi. Tapi pas tengah malam ketukan itu terdengar “tok..tok..tok” semakin keras, aku berjalan kearah pintu usang, kreek bunyi pintu ku buka, sosok hitam berdiri di hadapanku tingginya sama denganku, ku pandangi lekat-lekat, bukan main aku terkejut ternyata bayangan itu adalah aku sendiri, ternyata aku sudah tak hidup lagi aku sudah mati.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS