Bisnis  

Kolaborasi Telstra International dan TPN Bangun Kabel Bawah Laut Asia Tenggara-AS

XL Axiata menyambut pelampung emas di Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada 22 Juni 2022. Pelampung tersebut menandai dimulainya proyek kabel bawah laut Echo Submarine Cable Communication System (SCCS) sepanjang 15.000 km. (Investor.id/Emanuel Kure)

Jakarta (Suara Kalbar)- Telstra International dan Trans Pacific Networks (TPN), perusahaan telekomunikasi Australia dan Amerika, mengumumkan kemitraan untuk membangun kabel bawah laut pertama yang menghubungkan Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat.

Proyek ini, yang diberi nama “Echo”, akan menyediakan konektivitas utama di Asia Tenggara, menghubungkan California, Jakarta, Singapura, dan Guam.

“Didanai oleh US International Development Finance Corporation, sistem kabel bawah laut Echo akan menjadi elemen penting infrastruktur digital di Indo Pasifik,” kata CFO Trans Pacific Networks, Aaaron Knapik dilansir dari Beritasatu.com, Rabu (24/1/2024).

Dia mengatakan konektivitas ini akan memperkuat jaringan dan meningkatkan kapasitas sekaligus mengurangi biaya internet di ASEAN.

Sistem kabel awal akan beroperasi tahun ini, dan kabel penghubung tambahan akan dipasang pada 2025.

TPN merupakan bagian dari konsorsium global yang membangun jaringan telekomunikasi bawah laut dari AS hingga Asia Tenggara dengan menghindari Laut China Selatan.

Sementara CEO Telstra International, Roary Stasko mengatakan kabel bawah laut tersebut akan dibangun di wilayah geografis yang merupakan salah satu wilayah paling menantang di dunia terkait regulasi. Kawasan ini juga rawan pemotongan kabel bawah laut.

Mitra Telstra International di Indonesia adalah operator telekomunikasi XL Axiata yang akan bertanggung jawab untuk mendaratkan kabel bawah laut dan memberikan layanan kepada masyarakat di Indonesia.

XL Axiata memulai proyek tersebut pada 2021, dan pada 2022, Echo Submarine Cable Communication System (SCCS) berlabuh di Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menandai dimulainya proyek kabel internet bawah laut sepanjang 15.000 km.

Sebagai negara yang memiliki waktu pemakaian aplikasi seluler tertinggi di dunia melebihi 6 jam per hari (menurut Data.ai), Indonesia hanya berada di atas Myanmar dan Timor Leste dalam kecepatan pengunduhan internet seluler dari 11 negara ASEAN.

Berdasarkan laporan Speedtest Global Index, Indonesia menempati peringkat ketiga negara terendah di Asia Tenggara untuk kecepatan unduh menggunakan internet seluler sebesar 24,96 megabit per detik (mbps).

Indeks tersebut melaporkan Singapura menjadi negara tercepat ke-19 dalam skala global, dan negara tercepat nomor satu di antara negara-negara ASEAN dengan kecepatan unduh internet sebesar 93,42 Mbps.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS