News  

Hadiri Temu ADMI Tahun 2021, Gubernur Kalbar: Semua Aspek di Kalbar Punya Potensi Besar

Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., didaulat menjadi narasumber pada kegiatan Temu Administrator Muda Indonesia (ADMI) Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik UNTAN dan diikuti oleh 30 universitas yang ada di seluruh Indonesia. Acara tersebut dibuka oleh Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. H. Garuda Wiko, S.H., M.Si., secara daring, di Pontianak. SUARAKALBAR.CO.ID/Adpim Kalbar

Pontianak (Suara Kalbar) – Provinsi Kalimantan Barat memiliki sekitar 320 tempat wisata yang perlu dieksplor dengan baik.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., didaulat menjadi narasumber pada kegiatan Temu Administrator Muda Indonesia (ADMI) Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik UNTAN dan diikuti oleh 30 universitas yang ada di seluruh Indonesia. Acara tersebut dibuka oleh Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. H. Garuda Wiko, S.H., M.Si., secara daring, di Pontianak (23/8/2021).

“Di awal menjabat sebagai Gubernur, semua aspek memiliki potensi besar, tetapi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalbar berada pada urutan ke-4 dari 5 provinsi di wilayah Kalimantan. Sebenarnya, Kalbar bisa berada pada posisi nomor 1 saat itu. Alhamdulillah, setelah pembenahan dalam kurun waktu 2 tahun, PDRB Kalbar berada pada posisi kedua,” papar orang nomor satu di Kalimantan Barat.

Gubernur mengatakan Kalbar akan memiliki 5 pintu perbatasan resmi, yaitu PLBN Entikong Sanggau, PLBN Sungai Kelik Sintang, PLBN Jagoi Babang Bengkayang, PLBN Aruk Sambas dan PLBN Nanga Badau Kapuas Hulu. Yang mana 3 diantaranya sudah berfungsi dengan baik, dan 2 lainnya belum berfungsi dengan baik, salah satunya PLBN Aruk.

Selama ini, diterangkannya fokus hanya tertuju pada perdagangan barang, khususnya sektor pertambangan dan perkebunan yang menjadi penyumbang devisa terbesar, padahal sektor jasa tak kalah bagus. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan membenahi kawasan Pantai Temajuk, Kabupaten Sambas. Temajuk merupakan kawasan wisata nan indah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
“Jika diamati, Pantai Temajuk kurang lebih seperti Bali,” ungkap Gubernur.

Dibutuhkan infrastruktur dan inovasi yang baik untuk bisa bersaing dengan Provinsi Kalimantan Timur. Dengan potensi yang ada, Kalimantan Barat diyakini  akan menjadi yang terbaik setelah seluruh smelter yang mengelola bauksit menjadi alumunium dalam 10 tahun yang akan datang.

Saat ini bauksit di ekspor dalam keadaan mentah dan masing-masing perusahaan diberi kuota, sehingga jumlah ekspor dalam 1 tahun mencapai 25 juta ton.

“Saya tidak setuju dengan bauksit di ekspor dalam kondisi mentah dan masing-masing perusahaan diberi kuota. Itu sama saja dengan hanya  menjual tanah,” imbuh H. Sutarmidji.
Masih kata orang nomor satu di Kalbar, seharusnya bauksit diolah terlebih dahulu sebelum diekspor. Kemudian, keberadaan smelter akan merekrut banyak tenaga kerja untuk mengolah barang setengah jadi. Sehingga nilai ekonomisnya semakin tinggi. “Pintu ekspor Malaysia-Indonesia harus dibenahi secara keseluruhan,” tegas Gubernur.

Berdasarkan data, Kalbar merupakan penghasil CPO terbesar di seluruh Kalimantan dan bersaing dengan Kalteng. Banyak lahan dikuasai oleh sektor perkebunan tapi tingkat produktifitas lebih kecil dari Kalteng.
Tak lupa, Gubernur mengajak para mahasiswa, akademisi, dan seluruh masyarakat Kalbar, agar memanfaatkan  potensi yang ada dan berinovasi agar memiliki nilai tambah.