News  

Alasan Gubernur Perjuangkan Vaksin dan Obat-Obatan untuk Wilayah Kalbar di Rakor PPKM

Gubernur Kalbar Sutarmidji saat Rakor di Ruang DAR. SUARAKALBAR.CO.ID/Adpim Kalbar

Pontianak (Suara Kalbar) – Koordinasi Evaluasi Perkembangan Penerapan PPKM Level 4 Wilayah Kalimantan secara virtual dilakukan Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum.di Ruang Data Analisis Kantor Gubernur Kalbar, Jl. A. Yani Pontianak, Kamis (12/8/2021) kemarin.

Rakor evaluasi ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartanto, dan melibatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Dalam kesempatannya, Gubernur Kalbar mengungkapkan untuk oksigen di Kalbar dapat bertahan dalam waktu 8 hari, kemudian meminta tambahan Vaksin Sinovac kepada Pemerintah Pusat agar daerah dapat melanjutkan program vaksinasi Covid-19 tahap kedua.

“Jadi persediaan oksigen medis kita cukup bertahan 8 hari. Untuk vaksin tahap pertama mencapai 14,56% dan vaksin tahap kedua 8,68%. Sekarang sisa vaksin 146 ribu dan itu tidak mencukupi karena jenis vaksin yang datang itu berbeda yaitu Moderna bukan Sinovac,” ungkapnya.

“Kendalanya, daerah tidak berani untuk melaksanakan vaksin yang berbeda (moderna) dikarenakan sekarang sudah jatuh tempo untuk vaksin yang kedua (sinovac). Harusnya dikirim vaksin sinovac supaya yang sudah vaksin pertamanya sinovac bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya dengan memakai sinovac juga,” harap Gubernur Kalbar.

Selain itu, vaksinasi Covid-19 ini juga dilakukan kepada para PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang umumnya pulang dari luar Kalbar. Selain vaksin, Sutarmidji juga meminta kepada Pemerintah Pusat agar stock oksigen maupun obat-obatan bisa menjadi prioritas, walaupun wilayah Kalbar sekarang tidak ada lagi PPKM berlevel IV.

“Obat-obatan sangat penting, agar Kalbar diperhatikan walaupun sekarang sudah masuk kategori PPKM level 3, namun penanganan PMI ini jumalahnya sangat banyak sekitar 21 ribu orang (60%) PMI yang kembali melalui PLBN Kalbar,” tutupnya.