Warga Terdampak Pembangunan Pabrik SGAR Sungai Kunyit Dilatih Pengelasan

Bupati Mempawah, Erlina, memasangkan tanda peserta pelatihan berbasis kompetensi bagi warga terdampak sosial pembangunan pabrik SGAR PT. BAI Sungai Kunyit di UPTD LLK UKM Dinas Perindagnaker Mempawah. SUARAKALBAR.CO.ID/Ist

Mempawah (Suara Kalbar) – Bupati Mempawah, Erlina, membuka
pelatihan berbasis kompetensi yang diselenggarakan di Unit Pelaksana Teknis
Dinas Loka Latihan Kerja Usaha Kecil dan Menengah (UPTD LLK UKM) Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) Kabupaten Mempawah,
pekan lalu.

Pelatihan dilaksanakan PT. Borneo Alumina Indonesia (BAI),
bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Mempawah melalui UPTD-LLK UKM
Disperindagnaker.

Selama satu bulan kedepan, para peserta yang berjumlah 16
orang dari tiga desa yang terdampak sosial pembangunan Pabrik Smelter Grade
Alumina Refinery (SGAR) di Kecamatan Sungai Kunyit, dilatih teknik mengelas
SMAW 1G.

Dalam kesempatan itu, Erlina atas nama Pemkab Mempawah
menyambut baik terselenggaranya pelatihan tersebut.

Ia juga memberikan apresiasi kepada PT. BAI, walaupun di tengah
pandemi dan kondisi yang cukup sulit saat ini, atas namun tetap mampu membuat
terobosan program kegiatan pelatihan bagi masyarakat sekitar lokasi perusahaan.

“Terima kasih atas kepedulian PT. BAI kepada warga kami di
tiga desa di Sungai Kunyit, yaitu Bukit Batu, Sungai Kunyit Laut dan Sungai
Bundung Laut. Semoga pelatihan ini memberikan banyak manfaat bagi para peserta
dalam rangka meningkatkan keterampilan di bidang pengelasan, sehingga menjadi
bekal dalam mencari pekerjaan,” katanya.

Erlina berharap, pelatihan ini mampu memberikan jawaban
dalam rangka menekan angka pengangguran di Kabupaten Mempawah.

“Karena itu, saya meminta program Corporate Social
Responsibility (CSR) PT. BAI tersebut tidak berhenti sampai di sini saja, namun
dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Kedepannya, Erlina berkeinginan sebagian besar masyarakat di
Kecamatan Sungai Kunyit mendapatkan azas manfaat dari keberadaan PT. BAI di
daerah mereka.

Untuk itu, ia menyarankan selain las, ada juga pelatihan
keterampilan bidang kejuruan lainnya, misalnya menjahit dan tata boga.

“Alangkah baiknya. mereka yang sudah dilatih juga diberikan
modal, sehingga bisa membangun usaha secara mandiri dan menumbuhkan jiwa-jiwa
enterpreneurship sebagai cikal bakal dari pengusaha kecil menjadi pelaku bisnis
besar dan terdepan, serta memiliki daya saing di tingkat skala lokal, nasional
hingga internasional,” ucap dia.

Mengakhiri sambutannya, Erlina berpesan kepada seluruh
peserta agar tidak menyia-nyiakan kesempatan pelatihan yang berharga.

Ia juga berharap, peserta yang telah dilatih dapat
diberdayakan menjadi tenaga kerja PT. BAI, sehingga perusahaan mendapatkan
outcome yang dihasilkan dari pelatihan las ini.

Sementara itu, perwakilan PT. BAI, Ari Widodo, menyatakan
kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk dukungan pihaknya untuk menciptakan
kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.

“Kami harap melalui kegiatan program CSR ini dapat membekali
para peserta dengan kemampuan yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,”
ujarnya.

Ari menyebut, keterampilan pengelasan memiliki peran penting
dan vital dalam mendukung operasional suatu industri, termasuk PT. BAI.

“Karena itu, kami berharap ada peserta pelatihan disini yang
bisa ditarik PT. BAI maupun perusahaan lainnya sebagai tenaga kerja di bagian
pengelasan,” ucap dia.

Sebelumnya Kepala UPTD-LLK UKM Disperindagnaker Mempawah,
Irsyad Muliawan, dalam laporannya mengatakan, pelatihan kejuruan Las SMAW 1G akan
berlangsung selama 30 hari.

Dengan rincian, 240 jam terdiri dari 30% pengetahuan dan 7 %
keterampilan dengan durasi selama 8 jam per hari atau pelaksanaannya dari
Senin-Sabtu.

“Metode pelatihan meliputi ceramah, diskusi, tanya
jawab/teori, dan praktek.Waktu pelaksanaan dimulai 29 Maret-4 Mei 2021. Tenaga
pelatih adalah instruktur kejuruan Las dari ULKI Provinsi Kalimantan Barat,”
jelas dia.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta pelatihan, imbuh
Irsyad, pada akhir pelatihan akan diadakan evaluasi, berupa teori dan praktek
yang dilaksanakan kejuruan masing-masing.

“Bagi peserta yang dinyatakan lulus akan diberikan
sertifikat pelatihan, serta diusulkan mengikuti uji kompetensi (sertifikasi)
dengan jadwal yang disusun LSP2 Serang Banten,” katanya.

 

Penulis : Distra