Perwakilan Dagang Federasi Rusia Jajaki Peluang Kerjasama dengan Mempawah

Sergei Rossomakhov dan Maria Mitsura (Perwakilan Dagang Federasi Rusia di Indonesia), beserta Andrey Mogilevtsev (Penasihat Kedutaan Besar Rusia di Indonesia) saat menerima cinderamata dari Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, di Kantor Bupati Mempawah. SUARAKALBAR.CO.ID/Ist

Mempawah (Suara Kalbar) – Kabupaten Mempawah kedatangan tiga tamu istimewa dari Perwakilan Dagang Federasi Rusia di Republik
Indonesia, Senin (5/4/2021).

Mereka diutus negaranya untuk mempelajari kesempatan atau
peluang kerjasama perdagangan dan investasi antara Rusia-Indonesia di
Provinsi Kalimantan Barat, salah satunya di Kabupaten Mempawah.

Ketiganya adalah Sergei Rossomakhov dan Maria
Mitsura (Perwakilan Dagang Federasi Rusia di Indonesia), serta Andrey
Mogilevtsev (Penasihat Kedutaan Besar Rusia di Indonesia).

Kedatangan mereka disambut Wakil Bupati, Muhammad Pagi,
beserta Sekda Mempawah, Ismail, dan jajaran OPD, di Kantor Bupati Mempawah.

Atas nama Pemkab Mempawah, Muhammad Pagi, mengucapkan
selamat datang kepada Perwakilan Perdagangan Federasi Rusia. Ia menyambut baik
kunjungan ini.

Terlebih misi yang dibawa pihak Rusia adalah mencari
informasi peluang kerjasama.

“Khususnya dalam bidang infrastruktur, pembangunan smart
city, energi (baik yang bersifat konvensional dan terbarukan), industri
pertambangan, perkebunan, perikanan dan pariwisata,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Muhammad Pagi turut menginformasikan
kepada Perwakilan Perdagangan Federasi Rusia, terkait pelabuhan berskala
internasional di Kabupaten Mempawah, yaitu Terminal Kijing yang telah dimulai
pembangunannya sejak April 2018 oleh PT. Pelindo II.

“Diperkirakan pembangunan tersebut akan memakan biaya
sekitar Rp 14 Triliun. Nantinya Kijing ini akan menjadi pelabuhan paling modern
di Pulau Kalimantan, serta menjadi gerbang utama ekspor/impor barang dari
dan ke Kalimantan,” ungkap dia.

Ia menambahkan, Terminal Kijing akan memberikan kemudahan
berbisnis one stop services bagi para investor. Dalam bentuk pembangunan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) di lahan seluas 2.000 hektare.

“KEK ini nantinya menjadi daerah asal kargo
(hinterland), khususnya bagi produk olahan mineral dan komoditas perkebunan,
seperti CPO dan karet,” jelasnya.

Untuk mendukung Pelabuhan Kijing dan rencana pengembangan
KEK, Muhammad Pagi menilai perlu didukung dengan infrastruktur yang
memadai.

“Saya berharap dalam kunjungan ini, pihak
Rusia dapat berpartisipasi untuk berinvestasi terutama di bidang
infrastruktur untuk mendukung proyek strategis nasional tersebut,” ujar
dia.

Lebih lanjut, wabup menginformasikan juga potensi yang ada
di Kabupaten Mempawah dalam mendukung pengembangan pelabuhan dan KEK Kijing,
diantaranya sektor pertambangan, perikanan, perkebunan dan pariwisata.

“Mudah-mudahan dengan informasi singkat ini dapat
bermanfaat bagi pihak Perwakilan Perdagangan Federasi Rusia, sehingga ada
keinginan untuk berinvestasi di Kabupaten Mempawah,” ucapnya.

 

Penulis: Prianta