Jokowi dan Gibran Gabung Golkar? Ini Pernyataan JK

Wakil presiden (Wapres) ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) di Universitas Indonesia (UI), Depok, Sabtu, 24 Februari 2024. (Beritasatu.com/Monique Handa Shafira)

Jakarta (Suara Kalbar)- Politisi senior dari Partai Golkar, Jusuf Kalla, menyatakan keberatannya jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka, bergabung dengan Partai Golkar.

Dalam pernyataannya, JK menegaskan bahwa Partai Golkar adalah partai terbuka yang memperbolehkan siapa pun untuk bergabung, termasuk tokoh-tokoh sebesar Jokowi dan Gibran.

“Iya, semua orang, kamu juga bisa masuk Golkar. Semua, Golkar tuh partai terbuka, boleh masuk, semua orang boleh masuk,” ujar JK melansir dari Beritasatu.com, Kamis(25/4/2024).

Terkait posisi Jokowi dan Gibran dalam struktur kepengurusan Partai Golkar, JK menyatakan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya tergantung pada kebijakan pimpinan partai tersebut.

“Terserah pimpinannya,” tandas JK.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka sudah menjadi keluarga besar partai Golkar. Hal ini disampaikan Airlangga seusai Jokowi dan Gibran dicoret oleh PDIP.

“Jadi, bagi kami Pak Jokowi dan Mas Gibran itu sudah masuk dalam keluarga besar Golkar. Tinggal tentunya formalitasnya saja,” ujar Airlangga di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).

Airlangga menjelaskan alasan Jokowi dan Gibran sudah menjadi bagian dari keluarga besar Partai Golkar. Pasalnya, Jokowi dekat dengan Partai Golkar dan Gibran mendapatkan mandat dari Partai Golkar maju cawapres melalui mekanisme Rapimnas resmi.

“Tentu partai Golkar selalu terbuka terhadap kader-kader terbaik bangsa ini. Jelas Pak presiden, Pak Jokowi adalah kader terbaik bangsa yang sudah bersama Partai Golkar di dalam dua periode beliau,” tandas Airlangga.

Hanya saja, Golkar belum memastikan jabatan untuk Jokowi di Golkar. Pasalnya, saat ini, Jokowi masih menjadi milik bangsa dan semua partai politik.

“Kalau posisi tergantung beliau karena beliau sekarang milik bangsa. Beliau milik semua partai,” pungkas Airlangga.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS