SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Pengamat Bilang Megawati Tidak Akan Gabung Presidential Club: Komunikasi Tak Lancar

Pengamat Bilang Megawati Tidak Akan Gabung Presidential Club: Komunikasi Tak Lancar

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri telah menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 di TPS 53 di Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Februari 2024. (Beritasatu.com/Monique Handa Shafira)

Jakarta (Suara Kalbar)- Presiden ke-5 dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, disebut akan mengalami kesulitan dalam bergabung dengan Presidential Club yang dibentuk oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, hal ini didasari oleh komunikasi yang tidak lancar antara Megawati dengan para mantan presiden tersebut.

“Kelihatannya sulit, berat dan kelihatannya belum tentu mau. Kalau pun mau, di tempat itu, ya saling membelakangi, saling berdiam diri,” ujarnya kepada Beritasatu.com, Sabtu (4/5/2024).

Ujang menyatakan bahwa tampaknya Megawati sulit untuk bergabung dalam klub tersebut, karena hubungan yang tidak harmonis dengan beberapa mantan presiden. Terutama dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang mengalami ketegangan selama sekitar 10 tahun dari 2004 hingga 2014. Selain itu, Megawati juga memiliki masalah dalam komunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Dalam konteks, hati mereka memang sedang tidak harmonis, sedang bermasalah dari dahulu, bahkan hingga saat ini. Jadi tidak akan bisa berkomunikasi sebelum tuntas rekonsiliasinya,” bebernya.

Terkait pembentukan Presidential Club, Ujang menilai, Prabowo ingin membangun jalur komunikasi sesama mantan presiden yang sekaligus juga penghormatan.

“Kelihatannya Prabowo ingin menjadi bridging, jembatan pemersatu di antara, mantan-mantan presiden yang tidak akrab. Itu bagian dari penghormatan Prabowo kepada para mantan presiden,” ungkapnya.

Sebelumnya, juru bicara presiden terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak, mengungkapkan rencana Prabowo untuk membentuk Presidential Club yang diisi para mantan presiden yang masih hidup sampai saat ini.

Pembentukan klub tersebut, kata dia, bertujuan agar para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.

Dahnil mengatakan, Prabowo berharap para pemimpin di Indonesia bisa kompak dan rukun untuk turut berpikir dan bekerja bagi kepentingan rakyat, terlepas dari perbedaan pandangan maupun sikap politik mereka.

Dia pun meyakini pada saatnya nanti, Prabowo pasti bertemu dengan Presiden ke-7 Jokowi, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan