Wagub Kalbar “Guyuk” Mempawah agar Genjot Lagi Vaksinasi

Wagub Kalbar, Ria Norsan, didampingi Bupati Mempawah, Erlina, dan Sekda Ismail, saat Rapat Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi COVID-19 di Kantor Bupati Mempawah, Jumat (7/1/2022) siang. SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Diskominfo Mempawah

Mempawah (Suara Kalbar) – Masih rendahnya persentase cakupan vaksinasi di Kabupaten Mempawah, mendapat sorotan dari Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan.

Fakta itu menjadi atensinya saat menghadiri Rapat Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi COVID-19 Kabupaten Mempawah, di Kantor Bupati Mempawah, Jumat (7/1/2022) siang.

“Sampai saat ini cakupan vaksinasi di Mempawah masih berada di peringkat paling bawah se-Kalbar. Saya tidak tahu apa yang menjadi penyebab masih rendahnya vaksinasi di sini,” ungkap Ria Norsan.

Padahal, imbuhnya, di kabupaten/kota lain capaian vaksinasi mengalami peningkatan signifikan.

Bahkan tiga kabupaten lain yang sebelumnya sempat berada di bawah Mempawah, sudah naik di atas.

“Tolong ini menjadi perhatian. Kita hari ini cari permasalahannya apa. Kenapa di sini belum bisa mencapai target 70 persen. Dari stok vaksin tidak ada masalah, jumlahnya mencukupi,” ujar dia.

Ia pun meminta seluruh pihak di Mempawah semakin menggencarkan vaksinasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Kalau memang vaksinasinya harus door to door, maka lakukan itu. Kerahkan tenaga vaksinator untuk datang ke rumah-rumah warga. Jangan lupa, kerjasama dengan TNI-Polri,” katanya.

Jika memang ada kendala kurangnya jumlah tenaga vaksinator, lanjut Ria Norsan, maka Pemprov Kalbar siap membantu dengan mengirim tambahan tenaga kesehatan ke Mempawah.

“Silahkan Ibu Bupati maupun Pak Jamiril (Kadinkes Mempawah), jika vaksinatornya kurang segera sampaikan ke saya atau Pak Harrison (Kadinkes Kalbar). Nanti kita siapkan,” katanya.

Mantan Bupati Mempawah dua periode ini pun meminta Satgas COVID-19 mengintensifkan komunikasi dengan para tokoh untuk ikut mendukung program percepatan vaksinasi.

“Saya juga minta Camat, Lurah dan Kepala Desa, bahkan hingga Kepala Dusun dan Ketua RT/RW untuk saling bahu-membahu meningkatkan capaian vaksinasi di Kabupaten Mempawah,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Ria Norsan juga meminta perkembangan COVID-19 varian baru Omicron di Indonesia dan dunia menjadi perhatian bersama. Karena penularannya sangat cepat.

“Jangan sampai varian baru ini menyerang warga kita yang belum divaksinasi. Itu yang kita khawatirkan.Jika sudah vaksin, Insya Allah tidak akan menyebabkan keparahan,” ucapnya.

Pada Oktober 2021 lalu, Wagub Ria Norsan juga datang untuk melaksanakan evaluasi terkait minimnya vaksinasi di Mempawah.

Atas dorongan sang wagub, cakupan vaksinasi mulai merangkak naik. Ketika itu, jajaran Satgas dan seluruh elemen masyarakat pun bergerak.

Hanya saja, pada Desember lalu, grafik vaksinasi di Mempawah terlihat menurun dan berlanjut hingga awal Januari.

Akibatnya, hingga hari ini, Jumat (7/1/2022), posisi Mempawah kembali berada di urutan 14 dari 14 kabupaten/kota se Kalbar.

 

Terapkan Lima Strategi

Sebelumnya, Bupati Erlina mengungkapkan, cakupan vaksinasi di Kabupaten Mempawah berada di angka 48,78 persen. Menempatkan daerah yang ia pimpin berada di posisi 14 dari 14 kabupaten/kota di Kalbar.

“Kendati begitu, dari variabel perhitungan berdasarkan KTP, persentase capaian vaksinasi kita berada di angka 51,16 persen dan berada di peringkat kesepuluh dari empat belas kabupaten/kota,” ungkapnya.

Ia pun meminta seluruh pihak lebih bekerja keras dan masif agar capaian vaksinasi dapat lebih baik, paling tidak sesuai dengan target nasional yakni di angka 70 persen.

“Ini bukan sesuatu yang mustahil kita raih, asalkan seluruh stakeholder dapat bergerak bersama dengan strategi-strategi aplikatif dan melibatkan para tokoh masyarakat, tokoh agama dan ketua RT,” ujar Erlina.

Terkait upaya percepatan vaksinasi, lanjut Erlina, Satgas COVID-19 telah menyusun lima rencana aksi.

Pertama, meliputi perbaikan kualitas data capaian tingkat desa agar kebijakan penanganan vaksinasi lebih terarah.

Kedua, mewajibkan seluruh unit layanan publik untuk menyediakan aplikasi PeduliLindungi termasuk di tempat-tempat perbelanjaan, cafe, dan tempat umum lainnya.

Ketiga, menunda sementara pemberian layanan kepada masyarakat yang belum dapat menunjukkan sertifikat vaksinasi.

Keempat, mengintensifkan peran ketua RT dalam upaya jemput bola vaksinasi di wilayah masing-masing.

Dan kelima, memfokuskan tiga kecamatan yang capaian vaksinasinya paling rendah yakni Kecamatan Jongkat, Sungai Pinyuh dan Mempawah Hilir.

Erlina mengharapkan, melalui rapat evaluasi ini menghasilkan strategi dalam rangka meningkatkan capaian vaksinasi di Kabupaten Mempawah, sehingga dapat memenuhi target nasional sebesar 70 persen.

Tidak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, atas kerja kerasnya tanpa kenal lelah untuk turut bersama-sama berupaya mensukseskan vaksinasi di Kabupaten Mempawah.

Hadir dalam rapat itu, Wakil Bupati Muhammad Pagi, Sekda Mempawah Ismail, Forkopimda,Kepala OPD, camat, kepala desa/lurah se-Kabupaten Mempawah.