Pengamat Politik Sebut Pilpres 2024 Potensi Satu Putaran

Ilustrasi peserta Pilpres 2024. (Antara/Galih Pradipta)

Jakarta (Suara Kalbar)- Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengungkapkan pandangannya tentang potensi kuat Pilpres 2024 untuk berlangsung dalam satu putaran.

Pernyataannya didasarkan pada munculnya berbagai survei kredibel terkait Pemilihan Presiden 2024.

“Kalau surveinya objektif, kalau surveinya ada metodologi yang benar, maka potensi satu putaran mungkin saja terjadi,” ungkap Ujang dilansir dari Beritasatu.com, Kamis (8/2/2024).

Menurut Ujang, hasil survei dapat menjadi rujukan untuk hal tertentu, termasuk pilpres jika banyak pembanding dari survei lainnya. Melihat fakta bahwa ada banyak survei menunjukkan pilpres tuntas satu putaran, dia meyakini hasil itu bisa terjadi.

“Memang seperti itu. Harus ada pembanding, harus ada second opinion, tetapi karena tadi surveinya misalkan ada banyak yang 50% mem-publish dan menemukan temuannya seperti itu di lapangan, maka potensi satu putaran bisa saja,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, kans Pilpres 2024 sekali putaran terbuka lebar. Adapun hasil sejumlah lembaga survei itu menunjukkan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang satu putaran.

Misalnya, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran sudah mencapai angka 50,7%. Prabowo-Gibran unggul jauh dibandingkan pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang berada di urutan kedua dengan angka elektabilitas 22% dan disusul oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD 19,7%.

Sementara, Political Weather Station (PWS) menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran sudah berada di angka 52,3 persen, Anies-Cak Imin 23,3%, lalu Ganjar-Mahfud 19,7%.

Kemudian, hasil survei terbaru lembaga Populi Center menunjukkan angka elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mencapai angka 52,5 persen. Elektabilitas Prabowo-Gibran terpaut jauh dengan elektabilitas pasangan Anies-Cak Imin 22,1%, dan Ganjar-Mahfud MD 16,9%.

Lebih lanjut soal hasil survei, Ujang mengatakan bahwa keputusan akhir ada di tangan masyarakat pada pemilu serentak 14 Februari 2024 mendatang.

“Jadi satu putaran itu sangat mungkin dan dua putaran juga bisa terjadi. Jadi tergantung dari masyarakat, tergantung dari publik, yang memilih di 14 Februari beberapa hari ke depan. Rakyat yang menentukan apakah bisa satu putaran atau dua putaran,” pungkasnya.

Adapun syarat yang harus dipenuhi pasangan capres-cawapres agar menang satu putaran telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Pada Pasal 416 ayat (1), dijelaskan bahwa pasangan calon terpilih adalah paslon yang memperoleh suara lebih dari 50% dari jumlah suara dalam pemilu presiden dan wakil presiden dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari yz (setengah) jumlah provinsi di Indonesia.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS