Perayaan Robo-robo di Kubu Raya, Wujud Cinta Terhadap Adat Istiadat dan Warisan Budaya

Perayaan tahunan Robo-robo di Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, dilanjutkan dengan tradisi dengan makan saprahan, Rabu (13/9/2023).[SUARAKALBAR.CO.ID/Rifqi Al Furqon-PPL]

Kubu Raya (Suara Kalbar)- Pekan Budaya Tahunan Robo’-Robo’ sebagai upaya pelestarian budaya masyarakat Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.  Acara ini merupakan kegiatan tahunan masyarakat setempat yang diselenggarakan oleh pemerintahan daerah (Pemda), kecamatan, dan juga provinsi.

Sekretaris Desa Sungai Kakap, Yeri Deswanto memaparkan bahwa kegiatan ini sudah dipersiapkan selama kurang lebih 30 hari dengan dibentuknya kepanitiaan dari tiap-tiap golongan masyarakat.

“Untuk persiapan robo robo tahun ini kita sudah menyiapkan kurang lebih 1 bulan dibentuknya kepanitiaan dari kecamatan kemudian dari pemerintah desa setempat, kemudian kami juga melibatkan beberapa tokoh masyarakat kemudian kepemudaan karang taruna, LPM, BPD, dan tentunya juga dari ketua tim PKK desa sungai Kakap,” paparnya, Rabu (13/9/2023).

Yeri juga merasa sangat senang dengan suksesnya acara tersebut dari mulai persiapan sampai sekarang, berjalan lancar.

“Alhamdulillah berjalan dengan lancar sampai hari ini, kalau menurut saya pribadi, saya melihat acara tahun ini sepertinya tertata dengan rapi,” katanya.

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menjelaskan bahwa acara robo’-robo’ merupakan hasil jerih payah pendahulu kita semua, dan sangat perlu dijaga serta melakukannya adalah hal yang membahagiakan dan sebagaimana yang kita percayai bersama adalah untuk menolak kesialan.

“Ini memang sudah jadi magnet dari sejak dulu menjadi tradisi dan turun temurun, tujuannya memberikan ketenangan karena semuanya menolak bala’ dan doa selamat. Jadi prinsipnya sebenarnya ini untuk saling membahagiakan dan semuanya pada hari ini dulunya terus menerus dilakukan dan pada hari ini kita melihat kita ngemas dalam perspektif ini bisa memperkuat ekonomi rumah tangga masyarakat,” jelasnya.

Senada dengan harapan Yeri bahwa dengan dilestarikannya budaya tersebut, bisa menjaga ikatan baik masyarakat dan tentunya harus selalu diwariskan kepada generasi-generasi mendatang, juga ia berharap dengan menjaga ikatan baik dengan masyarakat dapat menumbuhkan ekonomi desa tersebut.

“Harapan kami tentu tetap menjaga silaturahmi kemudian perekonomian masyarakat disini juga tentu semakin meningkat, karena inilah momen yang tepat untuk pertumbuhan ekonomi di desa kami, karena kurang lebih 2 tahun kan kita covid, kemudian kecintaan kepada adat istiadat yang harus dilestarikan untuk anak cucu generasi kami,” tutupnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS