Bripda IDF Dikenal Sosok Yang Sopan dan Periang, Jadi Polisi Impian Sejak Sekolah

Bripda IDF.[HO-Viva.co.id]

Melawi ( Suara Kalbar)-  Kabar meninggalnya anggota Kepolisian Bripda IDF, yang  terjadi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada Minggu (23/7) sekitar pukul 01.40 WIB. Sontak menghebohkan masyarakat di Kabupaten Melawi, khususnya pihak keluarga dan kerabat.

Riko sapaan akrabnya di Melawi dikenal sebagai sosok pemuda yang sopan dan periang. Menjadi anggota Polisi memang menjadi cita citanya sejak usia remaja saat masih mengenyam sekolah. Ia aktif dibeberapa organisasi saat masih muda, salah satunya di dunia seni musik (Sanggar).

“Riko di bawah asuhan saya sejak SMP di sanggar sampai dia menamatkan SMA nya,” ungkap Iiq Pribadi, orang tua asuh Sanggar Bripda IDF saat di Nanga Pinoh, kepada Suarakalbar.co.id, Rabu (26/7/2023) malam.

Bripda IDF atau Rico merupakan lulusan SMP dan SMA Santa Maria nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. Keseharian Rico saat sebelum menjadi polisi, dikenal sebagai pemain musik Penabuh  di Sanggar Pantar Menjulang.

“Selama bersama saya tidak penah dia (Bripda IDF,red) menunjukan sikap yang diluar kesopanan dan tata krama.apalagi sifat arogan dan melawan,” kenang Pria yang juga menjabat sebagai Kabag Humas Setda Melawi ini.

Dirinya mengenal sosok Riko anak yang baik dan penurut. Terkadang, ungkap Iiq  dirinya pernah marah (tegas) dalam berproses saat latihan di dunia Sanggar maupun keseharian.

“Tetapi Riko ini selalu patuh dan satu hal yang lagi dia selalu tersenyum dan di sukai rekan rekannya,” kenangnya.

Maka tak heran jika seluruh anak anak di sanggar Pantar Menjulang sangat terpukul mendengar kabar duka tersebut. “Sampai ke pemakaman tadi teman teman nya di sanggar mengantarkan dia ke liang lahat,” ucapnya.

Iiq menceritakan bahwa selesai SMA, Bripda IDF atau Rico berpamitan kepada dirinya untuk test di kepolisian. ia punya tekad kuat dan semangat untuk menjadi seorang Polisi.

“Setelah lulus dan belum belum berangkat pendidikan riko masih menemui Saya di rumah dan bercerita tentabg cita cita nya ini menjadi polisi,” beber Iiq.

Setelah lulus dari pendidikan, ungkap Iiq  betapa bangga nya dirinya sebagai orang yang pernah mengasuh nya di sanggar. “Lebih bangga lagi mendengar Riko di tugaskan di densus 88 yang belum tentu putra daerah kita dapat kan kesempatan ini,” timpalnya.

“Terakhir bertemu riko pada bulan mei lalu sempat bertemu saya lagi dan mencium tangan saya.ini bukti bagaimama atitut anak baik ini ” kenang Iiq kepada korban.

Iiq juga mengutuk keras atas kejadian ini dan meminta pihak kepolisian tidak menutupi kasus tersebut. “Perlu evaluasi menyeluruh di tubuh polri terhadap personil karena kejadian polisi polisi ini sudah beruntun dan bermacam macam masalahnya,” pintanya.

Mabes Polri Angkat Bicara Terkait Tewasnya Bripda IDF

Anggota kepolisian Bripda IDF tewas dalam insiden penembakan di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Bripda IMS dan Bripka IG, yang dijadikan tersangka, akan diusut pidana serta kode etiknya.

“Saat ini kasus tersebut ditangani oleh tim gabungan Propam dan Reskrim untuk mengetahui pelanggaran disiplin, kode etik ataupun pidana yang dilakukan oleh pelaku,” kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (26/7/2023).

“Yang pasti Polri tidak akan memberikan toleransi kepada oknum yang melanggar ketentuan atau perundangan yang berlaku,” tegas Brigjen Ahmad Ramadhan.

Terhadap tersangka, yaitu Saudara Bripda IMS dan Saudara Bripka IG, telah diamankan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (26/7/2023).

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS