Mempawah (Suara Kalbar) – Infrastruktur penunjang keberadaan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kabupaten Mempawah mulai dibangun Pemerintah Pusat.
Salahsatunya penyediaan air baku yang berlokasi di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit.
Pembangunan ini dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dengan total anggaran Rp 19 miliar lebih.
Dimulainya pembangunan proyek yang menggunakan anggaran APBN tersebut mendapat sambutan antusias dari Bupati Mempawah Erlina yang turun langsung memantau ke lokasi, Kamis (22/9/2022).
Ia didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Parmono, Kepala SNVT-PJPA Kalimantan I Novizar Ardiyansyah, Kepala Dinas PUPR Mempawah Hamdani, serta Camat Sungai Kunyit M. Erfiza.
Kepala SNVT-PJPA Kalimantan I Novizar Ardiyansyah menjelaskan infrastruktur air baku yang dibangun pihaknya ini akan memiliki kapasitas produksi sebanyak 100 liter per detik.
Dengan kapasitas sebesar itu, maka air baku tersebut nantinya tidak hanya mampu menunjang Pelabuhan Kijing dan Sungai Kunyit, juga bisa didistribusikan untuk kebutuhan di Kota Mempawah.
“Tapi memang pembangunan kami ini sifatnya hanya penyediaan air baku, dan masih perlu dukungan dari teman teman di Cipta Karya dan Pemerintah Kabupaten Mempawah untuk pengolahan atau IPA-nya,” ujar Novizar.
Mengenai kapan waktu penyelesaian proyek tersebut, Novizar mengatakan pihaknya menargetkan dapat tuntas pada akhir bulan Desember mendatang.
Sedangkan Erlina menjelaskan, kehadirannya ke lokasi adalah untuk melihat dari dekat pembangunan infrastuktur penyediaan air baku penunjang Terminal Kijing dan kawasan yang ada sekitarnya.
“Seperti kita ketahui bersama, Terminal Kijing yang sebulan lalu telah diresmikan Bapak Presiden Jokowi, membutuhkan banyak infrastruktur pendukung, salahsatunya penyediaan air baku ini,” ungkapnya.
Selama kunjungan itu, imbuh Erlina, ia mendapatkan banyak informasi dari pihak kementerian. Termasuk fasilitas yang akan dibangun berupa pemasangan pipa sepanjang 5,2 kilometer.
“Informasinya kapasitas produksi air baku disini mencapai 100 liter perdetik. Jumlah ini lumayan besar, tetapi saya berharap nanti kapasitas produksi air baku kita bisa mencapai 300 liter perdetik,” ujarnya.
Ia pun berharap bantuan Kementerian PUPR tidak hanya difokuskan di Kecamatan Sungai Kunyit saja, tetapi juga daerah lain di Kabupaten Mempawah yang memang masih membutuhkan dukungan air bersih.
“Mohon dibantu juga ya pak untuk infrastruktur air baku untuk daerah lainnya di Kabupaten Mempawah. Karena ini menjadi salahsatu kebutuhan primer masyarakat kami,” ujarnya.
Tidak lupa, ia mengajak masyarakat memberikan dukungan terhadap kelancaran berbagai program pembangunan di Kabupaten Mempawah, baik yang bersumber dari APBN maupun APBD.
“Kami selaku Pemerintah Kabupaten Mempawah sangat berterima kasih karena pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR telah membangun infrastruktur air baku di daerah kami,” tutup Erlina.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS