Tragedi Banjir Bandang di Malaysia Merenggut Nyawa Keluarga Pekerja Migran

Pemakaman satu keluarga yang tewas akibat banjir bandang di Malaysia. (Beritasatu/Rifqi Danwanus)

Lumajang (Suara Kalbar)- Satu keluarga pekerja migran asal Indonesia mengalami musibah terseret banjir bandang di Malaysia. Keluarga tersebut terdiri dari lima warga negara Indonesia (WNI), dengan tiga di antaranya tewas dalam insiden tersebut.

Korban tewas adalah istri dan dua anaknya, sedangkan suami dan seorang anak lainnya selamat dari kejadian tersebut. Ketiga korban tewas ditemukan saat sedang mencari ikan di sekitar Sungai Rasau di Kota Perdana, Malaysia, yang meluap akibat banjir bandang.

Jenazah korban tewas, yaitu Lastriani (51 tahun), Muhammad Di’am (10 tahun), dan Rizka Amilia (6 tahun), dipulangkan ke kampung halaman mereka di Desa Kebonan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu (7/4/2024). Kedatangan jenazah disambut dengan isak tangis pihak keluarga yang berduka.

Korban telah tinggal di Malaysia selama 17 tahun dan dikenal sebagai pekerja migran non-prosedural atau ilegal. Sementara itu, suami dan anak korban yang selamat masih mendapat perawatan di Malaysia.

“Info yang kami terima ada air bah banjir datang tiba-tiba. Korban ini sedang mencari ikan,” ujar  Kepala UPT Pelayanan dan Pengaduan Tenaga Kerja Dinas Kertrans Provinsi Jatim, Sumali melansir dari Beritasatu.com, Senin(8/4/2024).

Berdasarkan keterangan Disnakertrans Provinsi Jatim, korban tersebut merupakan pekerja migran non-prosedural atau ilegal. Sementara itu, korban selamat masih mendapat pemeriksaan dan perawatan di Malaysia.

“Jadi yang dipulangkan korban meninggal, sementara suami dan anak korban yang selamat masih dalam perawatan di Malaysia,” katanya.

Seusai disalatkan, ketiga jenazah langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS