Mahasiswa FISIP Untan: Sukseskan Pemilu 2024 Tanpa Hoaks dan Politik Uang

Wakil Presiden Mahasiswa BEM Fisip Untan, Muhammad Prima Umara.[SUARAKALBAR.CO.ID/HO-Istimewa]

Pontianak (Suara Kalbart)- Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura Pontianak menyampaikan harapan agar Pemilu 2024, khususnya di Kalimantan Barat (Kalbar), sukses terselenggara tanpa terkontaminasi oleh hoaks, provokasi, dan politik uang.

Wakil Presiden Mahasiswa BEM FISIP Untan, Muhammad Prima Umara menegaskan kesiapannya untuk mensukseskan Pileg dan Pilpres 2024 tanpa adanya hoaks, provokasi, dan politik uang.

“Ya, langkah yang dilakukan adalah bagaimana mengajak masyarakat untuk lebih selektif terhadap berita yang tersebar di platform media sosial” katanya dalam keterangan yang diterima, Suarakalbar.co.id, Sabtu (6/1/2024).

Prima menyadari bahwa dalam era digitalisasi, kesadaran bersama sangat penting dalam memastikan validitas berita yang tersebar di media sosial. Ia mengajak masyarakat untuk menjadi lebih selektif terhadap berita yang beredar. Menurutnya, hoaks dan provokasi dapat mengganggu kondusifitas dan perlu dihadapi bersama.

“Hoaks dan provokasi jelas dapat mengganggu kondusifitas, wajib untuk kita lawan bersama,” lanjutnya

Prima juga memberikan lima cara mengatasi hoaks dan provokasi, antara lain hati-hati dengan judul provokatif, cermati alamat situs, periksa fakta, cek keaslian foto atau video, dan ikut serta dalam grup diskusi anti-hoaks. Pemilu dianggapnya bukanlah hal yang bisa dianggap enteng, karena dapat menentukan arah roda pemerintahan selama lima tahun ke depan.

“Untuk itu diperlukan seorang wakil rakyat yang benar-benar berintegritas dan lebih mengutamakan profesionalisme dalam penentuan jabatan penting dan pengambilan kebijakan.”

Dia berharap masyarakat dapat menjadi cerdas dan tidak termanfaatkan oleh oknum tertentu yang menerapkan politik uang demi meraih suara.

Prima menekankan pentingnya pemilihan wakil rakyat yang berintegritas dan mengutamakan profesionalisme dalam penentuan jabatan dan pengambilan kebijakan. Harapannya adalah agar pemilu dapat berlangsung dengan damai, tanpa hoaks, provokasi, dan politik uang.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS