Inovasi Mahasiswa Kehutanan, Hutan Kopi sebagai Acuan Social Forestry

Mahasiswa Universitas Tanjungpura saat mempresentasikan hasil inovasi kelompok dalam program Sekolah Social Forestry (Sesore) inovasi tentang Hutan Kopi di Aula Bungur Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak, Sabtu (11/11/2023) (ANTARA)

Pontianak (Suara Kalbar)- Mahasiswa dari Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat, telah melihat potensi luar biasa dalam pengembangan hutan kopi sebagai elemen kunci untuk mengembangkan konsep Social Forestry (hutan hak yang melibatkan masyarakat lokal) ke depan.

Seorang mahasiswa dari Fakultas Kehutanan Untan, Rizal menyatakan bahwa pilihan kopi sebagai fokus inovasi mereka terkait dengan prestasi kopi liberika dari Kabupaten Kayong Utara yang meraih juara pertama di Spanyol.

“Kami memilih kopi sebagai acuan dan ide kami karena kami mengetahui di Kabupaten Kayong Utara terdapat kopi liberika mendapatkan juara pertama di dunia yaitu di Spanyol,” katanya melansir dari ANTARA, Minggu(12/11/2023).

Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak bekerja sama dengan Lembaga Alam Tropika Indonesia (Latin) menyelenggarakan program Sesore agar mahasiswa dapat memberikan ide atau inovasi untuk Sesore lebih baik.

Rizal mengatakan, untuk menjadikan kopi liberika sebagai pencampuran perkebunan dengan sistem kehutanan akan menciptakan sebuah ekowisata tentang kopi.

“Tidak hanya kopi liberika, kami akan menyediakan jenis kopi lainnya untuk dijadikan sebuah edukasi tentang kopi,” kata Rizal.

Pada kesempatan itu, anggota tim Fakhrul Rizky menjelaskan, buah tumbuhan kopi seringkali dibuat bubuk dengan tujuan diminum, dibuat makanan, atau keperluan lainnya.

“Contoh makanan yang berbahan kopi yakni permen kopiko,” katanya.

Sasaran dari ide tersebut untuk membangun tenaga kerja dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

“Meningkatkan SDM mengolah kopi dengan baik bisa jadi meluaskan usaha masyarakat dan ekowisata juga menjadi perhatian pada masyarakat luar, jadi untuk menambah perekonomian masyarakat,” katanya.

Ia menjelaskan mengenalkan produk kopi pada masyarakat luas dan memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) adalah dengan cara membuka ekowisata hutan kopi.

Manfaat sosial ekonomi sebagai sumber pendapatan daerah dan masyarakat setempat, edukasi kopi pada masyarakat dan petani, dan untuk pemasukan desa mengolah SDA dan membuka lapangan kerja.

“Kita akan menjalin kerja sama yakni pemerintah desa, masyarakat setempat, dan pengusaha kopi agar kami bisa menjual produk kopi untuk mempromosikan inovasi yang telah dirancang akan memproduksikan kopi dengan kualitas lebih baik, ” katanya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS