Sumbangsih Pemikiran Cerdas IDI Cabang Ketapang Dalam Menurunkan Stunting

Kegiatan diskusi berbagi dan peduli tentang stunting bersama dokter anak dan dokter kandungan IDI Ketapang, di Hotel Grand Zuri, Sabtu (17/6/2023) malam. [HO-Suaraketapang]

Ketapang (Suara Kalbar)- Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kabupaten Ketapang Heryandi berharap, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Ketapang dapat berperan aktif dengan memberikan pemikiran cerdas dalam upaya mencegah kasus stunting.

Hal itu Heryandi sampaikan saat membuka kegiatan diskusi berbagi dan peduli tentang stunting bersama dokter anak dan dokter kandungan IDI Ketapang, di Hotel Grand Zuri, Sabtu (17/6/2023) malam.

“Mewakili Pemda Ketapang, saya ucapkan selamat hari bakti Ikatan Dokter Indonesia ke 115. Dengan momentum ini semoga bisa menjadi semangat bagi para dokter dan dokter bisa terus menjaga profesionalisme dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat,” ucapnya.

Menurutnya, peran dokter bagi kesehatan di Indonesia begitu besar. Mereka memberikan pelayanan pada masyarakat, meski diakui masih banyak dokter yang mengabdi di garis terluar dengan keterbatasan akses dan sarana obat-obatan.

“Saya rasa hanya rasa cinta mendalam pada negeri yang mampu menjadi energi teman-teman dokter buat melayani masyarakat,” ujarnya.

Iapun mengapresiasi atas kerja keras para dokter yang hadir tanpa lelah dan waktu mengabdikan dirinya menjadi benteng kesehatan bagi masyarakat. Ia melanjutkan, tiga tahun pasca covid, cukup banyak dokter-dokter yang gugur. Kini muncul kembali isu dan tantangan baru di dunia kesehatan, yaitu stunting.

Ia menyampaikan, dalam upaya menurunkan stunting khususnya di Kabupaten Ketapang, para dokter diharapkan berkontribusi berperan aktif, baik secara fisik maupun sumbangsih pemikiran cerdas dalam upaya melaksanakan pencegahan dan percepatan penurunan stunting melalui intervensi spesifik maupun sensitif dimanapun berada.

Di tempat yang sama, Ketua IDI Ketapang Juhendro mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari hari bakti IDI.

Juhendro memaparkan, tahun ini, IDI Ketapang mengangkat stunting sebagai isu kesehatan yang mesti dientaskan. Sebab jika tidak ditangani, stunting akan berdampak pada segala sektor mulai dari ekonomi, sosial maupun tumbuh kembang anak yang bakal menjadi penerus bangsa.

Juhendro mengatakan, Pada Awal Juni lalu, pihaknya telah melakukan bakti sosial pemeriksaan kesehatan, edukasi dan memberikan bantuan di lokus stunting Kecamatan Nanga Tayap, kemudian agenda yang sama dilanjutkan di Kecamatan Kendawangan.

“Pada kegiatan hari ini (Sabtu malam), IDI juga menghadirkan dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis anak. Mudah-mudahan dalam diskusi dengan para dokter spesialis ini juga bisa berbagi pengalaman mengenai kasus stunting, sehingga target Pemda Ketapang buat menurunkan stunting di target nasional bisa tercapai,” papar Juhendro.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat Pintauli Romangasi Siregar, yang turut hadir di acara itu mengatakan, hasil diskusi bersama IDI betul-betul luar biasa.

“Dalam diskusi tersebut, teman-teman IDI memberikan pemahaman tentang makanan lokal serta tata cara pengolahannya bagi bayi yang baru lahir,” ucapnya.

Lalu untuk ibu dalam kondisi hamil, dianjurkan untuk memeriksa minimal enam kali selama kehamilan.

“Tujuannya agar janin si ibu ini bisa terkontrol. Seperti trisemester pertama kata Pinta, wajib bagi ibu hamil memeriksakan kandungannya,” pungkasnya.