Sambas  

Pengangguran di Sambas Meningkat, IMTEK Pertanyakan Program Pemuda Siap Kerja

Foto Bersama Ikatan Mahasiswa Teluk Keramat (IMTEK) saat kegiatan. SUARAKALBAR.CO.ID/Dok-IMTEK.

Sambas (Suara Kalbar) – Ikatan Mahasiswa Teluk Keramat (IMTEK) memberikan tanggapan mengenai angka pengangguran di Kabupaten Sambas yang meningkat. Program pemuda siap kerja dipertanyakan.

Kepala Bidang Litbang Putri mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kabupaten Sambas meningkat.

“Menurut data badan pusat statistik (BPS) Kabupaten Sambas, jumlah pengangguran pada Agustus 2022 naik menjadi 5,08 persen dibandingkan Agustus 2021 yg hanya 3,97 persen,” beber Putri dalam rilis yang diterima Suarakalbar.co.id pada Kamis (23/3/2023).

Menurut dia, penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas. Penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Sambas.

“Penduduk usia kerja pada Agustus 2022 sebanyak 402.146 orang, naik sebanyak 3,7 ribu orang dibanding Agustus 2021,” jelasnya.

Ia memaparkan, sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja yaitu 298.061 orang (74,12 persen), sisanya termasuk bukan angkatan kerja. Komposisi angkatan kerja pada Agustus 2022 terdiri dari 282 ribu orang penduduk yang bekerja dan 15,14 ribu orang pengangguran. Apabila dibandingkan Agustus 2021, terjadi kenaikan jumlah angkatan kerja sebanyak 7,82 ribu orang.

“Peningkatan pengangguran disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya Ketersediaan lapangan kerja yang tidak mencukupi disertai laju nya pertumbuhan pendudukan masyarakat kabupaten Sambas,” ungkap Putri.

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sambas memiliki 9 program unggulan, diantaranya yang kami soroti ialah Pemuda Siap Kerja kemudian OVOP (One Village One Product) atau satu desa satu produk unggulan.

“Pemda memiliki program unggulan pemuda siap kerja, namun berbanding terbalik dengan data BPS yang mana angka pengangguran di Sambas semakin meningkat. Ini membuktikan bahwa program pemuda siap kerja serta OVOP tadi tidak mampu mendongkrak ketersediaan lapangan pekerjaan di Sambas,” tegas Putri.

Kembali Putri menegaskan, Pemda harus membuat gerbakan baru sehingga pengangguran di Sambas dapat di atasi.
“Berdasarkan hasil riset kami Litbang fenomena sosial mengenai masyarakat yang bekerja di luar semakin banyak contohnya ke luar negeri, karena Sambas daerah perbatasan jadi masyarakatnya ramai yang memilih bekerja diluar dibandingkan di daerahnya sendiri,” katanya.

Putri berharap pemerintah dapat menepati janji nya dengan menciptakan lapangan pekerjaan yg semakin luas sehingga tingkat pengangguran di kabupaten Sambas dapat menurun dan masyarakat dapat merasakan adanya perwujudan program pemuda siap kerja tersebut.

“Karena Semakin meningkatnya TPT menunjukkan belum berhasil nya pemerintah dalam melaksanakan salah satu program tersebut,” ujarnya.

Putri juga menegaskan mengenai kinerja pemerintah daerah, ia siap berkontribusi dalam pemerintahan daerah dalam segi apapun itu.

“Kami mahasiswa miris melihat angka pengangguran yang meningkat pesat, kami juga berharap dalam menjalankan pemerintahan Pemda dapat menjalin komunikasi baik di internal maupun eksternal dari pemerintahan sehingga dapat mewujudkan Sambas berkemajuan. Kalau seperti ini kami menilai Sambas belum berkemajuan,”pungkas Putri.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS