Melihat Aktifitas Pedagang Kembang Api Musiman di Pasar Sekadau

Dodi, salah satu pedagag musiman kembang api di pasar hulu, kota Sekadau, terlihat melayani pembeli, Sabtu (16/4/2022) malam. (Suara Kalbar.co.id/Arni Lintang)

“Bersabar Menunggu Pembeli, Mengais Rezeki di Tengah Pandemi”

Sekadau (Suara Kalbar)Jam menunjukan pukul 20.15 Wib malam, cuaca terlihat cerah dan berbintang. lalu lalang masarakat sepulang dari melaksanakan ibadah shalat isa dan tarawih mulai terlihat di sekitaran Jalan Pantai Kapuas Pasar Hulu,kota Sekadau.

Beberapa anak – anak dengan pakaian shalat singgah di sebuah lapak dagangan kembang api. mereka terlihat memilah – milih beberapa buah kembang api.

Seorang pria terlihat sigap mengahampiri, sembari merapikan beberapa kembang api yang ia dagangangkan.

Ia adalah Dodi, salah satu dari puluhan pedagang musiman yang menjual berbagai jenis kembang api.

Terlihat sederhana, lapak yang mereka buat hanya berbagai tirplek berbentuk box.dagangan mereka dijajakan mulai pagi hingga jelang tengah malam.

Disaat bulan Ramadan seperti ini, Dodi dan rekan – rekannya (Pedagang Kembang Api) berjuang meraup rezeki.

” Lumayanlah, sudah pertengahan Ramadan, walau belum ramai benar yang belanja,” aku Dodi, Sabtu (16/4/2022) malam.

Lapak – lapak dagangan kembang api milik Dodi dan rekan – rekanya memang selalu tampak menghiasi pinggir jalan pantai Kapuas pasar pagi kota Sekadau.

Menjelang momentum hari besar keagamaan, mereka aktif mengais rezeki dengan berbagai jenis serta ukuran kembang api.

” Biasanya jelang hari H yang lumayan ramai penjualan,” timpal Dodi.

Ia memprediksi, masih sepinya konsumen kembang api saat ini, sebagai dampak masih melemahnya perekonomian masarakat ditengah situasi pandemi Covid 19.

Namun, dengan adanya peningkatan harga komuditi hasil alam sawit, daya beli masarakat perlahan akan meningkat.

” Semoga tahun ini ada peningkatan penjualan, karena sudah tidak ada laragan mudik jadi warga Sekadau yang dari luar kota bisa kembali berlebaran ke Sekadau dan biasanya berpengaruh ke hasil dagangan kami yang musiman,” beber pria yang juga aktif di komunitas Lawangkuwari Sedekah (LAWAS) itu.

Tak hanya di momentum Ramadan, Dodi dan para pedagang kembang api juga berjualan menjelang hari besar keagamaan lainya.

Mereka adalah bagian dari perputaran perekonomian di masarakat dan para pedagang di pasar Sekadau.

” Yang lumayan ramai jelang hari H biasanya pembeli dari luar kota Sekadau, mereka belanja kebutuhan jelang lebaran, sekalian belanja kembang api, ada juga yang untuk dijual lagi di daerahnya,” cerita Dodi.

Dengan adanya lapak – lapak kembang api ini juga dirasakan cukup menghidupkan suasana Ramadan di Sekadau.

Ditengah situasi pandemi dalam beberapa tahun terkahir, sejumlah usaha kecil menengah dan usaha musiman di masarakat Sekadau mengalami pluktuasi naik turun.

Namun demi kebutuhan keluarga dan kehidupan, para pelaku usaha tetap bertahan dan tentunya terus berharap serta menanti situasi membaik seperti sedia kala.