Tradisi Mulia di MABM, Salurkan Iuran Anggota Bagi Masyarakat Duafa

Tim MABM Mempawah saat menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan, pekan lalu. Ini menjadi tradisi organisasi yang dijalankan hingga sekarang. SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Dok MABM Mpw

Mempawah (Suara Kalbar) – Sejak kepengurusan Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Mempawah dikukuhkan pada 2019 lalu, ada satu tradisi mulia yang terus dijaga hingga sekarang.

Saban sebulan sekali, pimpinan dan anggota MABM menyisihkan rezeki sebagai iuran dan disetorkan kepada Bendahara.

Uang iuran yang terkumpul kemudian dibelikan sembako dan selanjutnya disalurkan kepada masyarakat duafa, anak yatim atau siapa saja yang membutuhkan.

Ketua Umum MABM Kabupaten Mempawah, Ria Mulyadi, mengatakan, tradisi iuran bulanan untuk kaum duafa ini merupakan salah satu program kerja demi mendekatkan organisasi Melayu itu dengan masyarakat .

“Nilai iuran perbulan memang tak besar, tapi karena seluruh pengurus MABM secara sukarela menyetorkannya kepada bendahara kami, bapak Haji Edy Mohsar, maka iuran itu menjadi sangat berarti,” jelas Ria Mulyadi.

Setiap tiga bulan sekali, iuran anggota yang terkumpul dibelikan berbagai jenis sembako yang kita kemas khusus.

“Nanti, Tim MABM yang terdiri atas bapak Haji Syamsul Rizal, Safrani, Hidayah, Edy Irwan, Hardiansyah, dan sejumlah pengurus lainnya melaksanakan pendataan siapa saja masyarakat duafa yang menjadi sasaran program kita,” ungkap Ketua DPRD Mempawah ini.

Di hari besar keagamaan, misalnya Idul Fitri, Idul Adha, maupun bulan suci ramadan, dana iuran itu juga dimanfaatkan untuk pemberian bingkisan, serta takjil untuk berbuka puasa kepada masyarakat.

“Semoga apa yang kami lakukan ini bernilai ibadah dan keberadaan MABM dirasakan manfaatnya oleh semua orang!” tutup Ria Mulyadi.