News  

Tak Terorganisir, Warga Harus Antri Berhari – Hari dan Berdesakan Demi Dapatkan Distribusi KKS dan PKH

Warga Kubu raya hingga Minggu 9 Januari malam harus mengantri demi mendapatkan bantuan. SUARAKALBAR.CO.ID/Septa

Pontianak (Suara Kalbar)- Kabupaten Kubu Raya sudah mulai menyalurkan bantuan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS ) Program Keluarga Harapan dan KPM PPKM tahun 2021 sejak Sabtu ( 08/01/2022) kemarin di salah satu bank di Jalan Tanjung Pura Pontianak.

Namun lantaran tidak terorganisir dengan baik dan tidak menggunakan nomor antrian alhasil sejumlah warga penerima bantuan dari berbagai kecamatan harus menunggu hingga berjam – jam bahkan berhari – hari dan berdesakan.

Satu diantaranya diakui oleh Suparti dari Desa Jawa Tengah Kecamatan Sungai Ambawang, dirinya mengungkapkan jika telah menunggu sejak Sabtu pagi

“Sudah dari kemarin jam 7 saya menunggu, sekarang antrian sudah masuk di wakilkan anak saya, kalau untuk nominal bantuan saya tidak tahu. Hanya di infokan oleh desa bahwa saya nerima bantuan,” ungkap Suparti Minggu (09/01/2022) malam.

Di lokasi yang sama syukur dari Desa Mekar Baru Kecamatan Sungai Raya mengatakan jika telah menanti bantuan ini dari minggu pagi, sama dengan suparti dirinya pun tak mengetahui nominal bantuan tersebut.

“Simpang siur ini, ada yang bilang sembako ada yang bilang uang saya gak tau. jadi karna katanya saya dapat jadi saya nunggu,” papar syukur.

Syukur mengatakan jika pemanggilan warga yang mendapat bantuan tidak melalui nomor antrian, sehingga para penerima bantuan tidak bisa berbuat banyak dan meninggalkan lokasi.

“Ini sebetulnya pakai nomor antrian kadang di acak juga, sebenarnya ini kan sungai ambawang dulu setelah itu sungai raya tapi ini aja belum selsai ( sungai ambawang) terkait pembatasan pembagian pun tidak tau karna, ini tidak ada informasi jadi kami menunggu dan menunggu,” papar syukur.

Ia menjelaskan jika pada hari Minggu  akan ada dua kecamatan penerima bantuan yakni Sungai Raya dan Sungai Ambawang.

“Informasinya kan hari ini akan diselesaikan Sungai Raya dan Sungai Ambawang, tapi sampai jam 21:00 saja Sungai Ambawang belum selsai,” jelasnya.

Dirinya berharap agar sistem seperti ini tidak diberlakukan kembali mengingat hal ini membuat warga berkerumun dan menyulitkan warga yang harus datang jauh – jauh.

“Kalau bisa sih perdesa saja bantuanya jangan seperti ini karna hal ini warga jadi berkerumun, pemerintah kan sudah melarang kerumunan tapi dengan ini warga malah jadi berkerumun,” tutupnya.

Hingga hampir tengah malam, sejumlah warga masih nampak menanti dan petugas pun samar – samar terus memanggil satu persatu nama warga penerima bantuan tersebut.