News  

19 Produk Pertanian Kalbar Senilai Rp 291, 4 Miliar Dilepas di Terminal Peti Kemas Dwikora Pontianak

Wagub Kalbar Ria Norsan Saat Melepas Ekspor Kalbar di Peti Kemas Pelabuhan Pontianak. SUARAKALBAR.CO.ID/Adpim Kalbar

Pontianak (Suara Kalbar) – Gebyar Ekspor Kalimantan Barat bernilai Rp 291 Miliar dilepas secara langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat dan Kapolda Kalimantan Barat beberapa bulan lalu ke 19 negara tujuan, yaitu  Hongkong, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, Pakistan, China, Thailand, Uni Emirat Arab, Kamboja, Bangladesh, Inggris, Australia, Belanda, Vietnam, Turki, Irak Taiwan, Korea Selatan.

Komoditas pertanian yang diekspor yakni karet, RBD Palm Olein, Palm Kernel Expeller (PKE), kelapa bulat, tepung kelapa, santan kelapa, pinang, bibit tanaman hias, daun nipah kering, dan lain-lain.

Ekspor komoditas pertanian dari Wilayah Kalimantan Barat diharapkan terus meningkat. Keberhasilan peningkatan ekspor tidak terlepas dari jaminan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas komoditas pertanian. Oleh sebab itu, kerja sama yang solid antara berbagai pemangku kepentingan (Stakeholder) di Kalimantan Barat harus terus ditingkatkan.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia memberikan penghargaan ke
Provinsi Kalimantan Barat  dengan kenaikan komoditas ekspor tertinggi ke-4 di seluruh Indonesia periode Januari-November 2021 dengan total Rp 6 Triliun  dan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia.

Sebanyak 19 produk pertanian Kalimantan Barat yang memiliki nilai ekspor sebesar Rp 291, 4 Miliar dilepas di Terminal Peti Kemas Dwikora Pontianak.

“Gebyar Ekspor wilayah Kalimantan Barat baru saja dilaksanakan. Prov Kalbar mengekspor 19 produk pertanian bernilai Rp 291,4 Miliar,” ungkap Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan usai menghadiri Gebyar Ekspor Pertanian di Pelabuhan Peti Kemas Dwikora Pontianak.

Jahe merupakan jenis produk pertanian terbanyak yang diminta dari luar dan dalam negeri.
“Merupakan Komoditas yang paling banyak diminta dari luar Kalbar adalah jahe. Tidak hanya dari luar negeri, tetapi dari dalam negeri juga. Kemudian, buah pinang dan turunan kelapa, santan kelapa, dan tepung kelapa,” ungkap Ria Norsan.

Komoditas pertanian Provinsi Kalimantan Barat diharapkan bisa lebih meningkat lagi.
“Kami sangat berharap hasil pertanian Kalbar bisa lebih meningkat, sehingga Kalbar bisa mengekspor lebih banyak lagi,” harapnya.

Gebyar Ekspor yang dicanangkan oleh Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai salah satu langkah mewujudkan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (GRATIEKS) kali ini mengusung tema “Sinergi Meningkatkan Pembangunan dan Pengawasan Pertanian yang Berkelanjutan dan Mendunia” memiliki tujuan meningkatkan sinergi kerja dan legitimasi Kementan – Polri dalam mengakselerasi ekspor, ekspos komoditas pertanian unggulan ekspor, meningkatkan semangat dan partisipasi Gratieks bagi pemerintah daerah, pelaku usaha/swasta dan masyarakat.

Menteri Pertanian Republik Indonesia bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia melepas Gebyar Ekspor yang dilaksanakan secara hybrid, yakni secara luring di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, dan secara daring di 33 pintu ekspor di seluruh Indonesia.