Usung Brand Bundung Jaya Laundry, Rintisan Usaha Nelayan untuk Bersaing di Terminal Kijing

INKUBASI BISNIS. Bundung Jaya Laundry yang tengah dirintis kelompok masyarakat nelayan di Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, untuk menyongsong hadirnya Terminal Kijing. Tampak, Ivan Rinaldi, sang pendamping, memperlihatkan bantuan alat yang diterima dari PT Pelindo II Persero. SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Distra

Mempawah (Suara Kalbar) – Saat berada di kawasan Terminal Kijing, dari arah Mempawah kendaraan membelok ke kanan.

Kira-kira 500 meter menelusuri jalan menuju Dusun Sungai Bundung Laut 700, ada dua pintu ruko yang tampak tegap dan bagus.

Bangunan itu terletak di sebelah kiri jalan, tak jauh dari kawasan pengembangan proyek strategis nasional Pelabuhan Terminal Kijing PT Pelindo II Persero.

Saat masuk ke salah satu pintu ruko, beberapa masyarakat nelayan dan pembimbing desa tengah berkemas-kemas.

“Insya Allah, peralatan usaha jasa laundry sudah lengkap kami miliki. Semua ini merupakan bantuan inkubasi bisnis PT Pelindo II Persero,” ujar Ivan Rinaldi, Minggu (10/10/2021) pagi.

Dijelaskan Ivan, sapaan akrabnya, Bundung Jaya Laundry ini nantinya akan memberikan layanan komplit untuk baju kiloan/satuan, jas, kebaya, gaun, selimut, bed cover, seprei, boneka, karpet bahkan hingga sepatu.

“Biaya yang kita tawarkan tentu kompetitif, sesuai harga pasaran. Di sini, kita akan “bermain” di kualitas pelayanan yang lebik baik,” kata Ivan lagi.

Karena letaknya yang tak seberapa jauh dengan kawasan operasional Terminal Kijing, maka Bundung Jaya Laundry tetap akan masuk menawarkan jasanya kepada ekosistem pelabuhan.

“Jadi sasaran usaha kami tidak saja pada pekerja sektor pelabuhan, tapi juga karyawan perusahaan-perusahaan yang berdomisili di sekitarnya. Bahkan kami juga memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Ivan.

Dalam operasional Bundung Jaya Laundry ini, Ivan hanya bertugas sebagai pendamping, termasuk dalam sisi manajerial.

Pelaksana lapangan, tambahnya, tetap kelompok masyarakat nelayan yang dipimpin ibu Halimpah, dengan jumlah anggota delapan orang.

“Ibu Halimpah dalam bekerja mengelola dibantu anggota kelompok yang terdiri atas masyarakat nelayan yang telah mendapat pelatihan vokasi dan pusat inkubasi bisnis,” jelasnya.

Perlu diketahui, masyarakat nelayan di Kecamatan Sungai Kunyit sejak 2020 lalu memang telah mendapatkan pelatihan dari konsultan terkemuka Indonesia, PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) Sub PT Pelindo II Persero.

Hingga saat ini, bantuan yang telah diterima Bundung Jaya Laundry dari PT Pelindo II Persero adalah mesin cuci paling modern, mesin pengering, setrika uap, peralatan sumber air, mesin timbang elektrik dan lain sebagainya.

“Saat ini kami masih menunggu peningkatan daya listrik di ruko ini. Jika listrik sudah memadai untuk operasional, maka Bundung Jaya Laundry akan segera running melayani masyarakat,” paparnya.

Ia yakin, dengan beroperasi usaha jaya laundry ini akan bisa menambah pendapatan masyarakat nelayan di Desa Sungai Bundung Laut yang terdampak Terminal Kijing.