News  

Melalui Dispar, Kabupaten Natuna Sambangi Sertifikat 18 EBT dan PT Sebagai Kekayaan Intelektual Komunal

 

Ket poto : Wabup Natuna, Ngesti Yuni Suprapti Didampingi Kadispar Natuna Menerima Sertifikat 

Natuna (suarakalbar) – KabupatenNatuna menerimasertifikat 18 Ekpresi Budaya Tradisional (EBT) dan Pengetahuan Tradisional (PT)dariKantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Provinsi Kepulauan Riau (Kanwil Kemenkumham Kepri)sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).

Hal tersebut dikatakanKepala Dinas Pariwisata Natuna,diruang kerjanya, pada Rabu (14/04/2021) kepada media suarakalbar.co.id.

Dikatakan beliau secara simbolis sertifikat tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti di Aula Natuna Hotel pada Kamis kemarin.

“Dari 7Kabupaten dan Kota Se-Kepri yang mengusulkan dan mendaftarkan KIKnya ke Kemenkumhamhanya Natuna yang pertama diberikan sertifikat KIKtersebut. Dan itu semua menjadi kembagaan kita,”ucap Kadis Hardinasyah.

Ket Poto : Wabup Natuna, Ngesti Yuni Suprapti

Hardinasyah menambahkanbahwa,18 sertifikat KIK bersumber dari Kebudayaan Daerah Natuna yang diusulkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna ke Kemenkumham melalui Kanwil Kemenkumham Kepri, “18 itu terdiri dari Ekpresi Budaya Tradisional (EBT) dan Pengetahuan Tradisional (PT)” tambahnya.

Sementara Wakil Bupatisaat dijumpai media ini menyampaikanucapan terima kasih kepada Kanwil Kemenkumham Kepri telah memfasilitasi Kabupaten Natuna mendaftarkan budaya daerah untuk mendapatkan sertifkat KIK.

“tentunyakitamengucapkan terima kasih kepada Kanwil Kemenkumham Kepri atas sertifikasi KIK Kabupaten Natuna”.

Ket Poto : Kadispar Natuna, Hardinansyah

Dijelaskan Ngasti,18 KIK Kabupaten Natuna yang tersertifikat terdiri atas 4 Ekpresi Budaya Tradisional (EBT) dan 14 Pengetahuan Tradisional (PT).

EBT tersertifikat itu diantaranya Maen Taek, Geseng Beghembuong, Meghiam Karbit alias Meghiam Buloh, Alu Bunguran.

Sedangkan pengetahuan tradisional diantaranya Paghak alias tembat nyalai nyok, Bujuok, Bepusong, Tuyol alias Bundel atau Kampel, Kernas alias Kasam, Penai, Jik Keghitak, Palok alias Malok, Gulei Umbut, Pedek, Tabel Mando alias Tipeng Mando, Latoh Silong alias Shasimi natuna, Seghuet, Cabut bijik angin/Ambik pulong.

“Hal tersebut menjadi kebanggaan kita masyarakat Natuna pastinya, yang perlu dijaga sampai kapan pun”, tutup Ngesti.

Liputan : Imam

Editor : Kundori