News  

Senyum Anak Perbatasan, PLN 24 Jam Terangi Pulau Natuna

Cerita Anak Perbatasan 

Ket. Poto : Proses pemasangan listrik 24 Jam di Pulau Natuna (poto : Imam Agus) 

Natuna (suarakalbar.co.id) – Senyum kegembiraan terlukiskan pada raut wajah anak-anak perbatasan pulau Natuna menyambut hadirnya listrik disalah satu desa yang berada di perbatasan pulau Natuna. Dimana kehadiran PLN memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat.

satu tahun lalu, sebagian besar wilayah pulau Natuna masih gelap gulita dan sebagian rumah yang tampak bercahaya hanya berasal dari rumah-rumah yang mampu membeli genset (orang kaya, red). Itu pun hanya terang kurang dari 12 jam. Usaha untuk menyalakan genset pun tidaklah mudah, perlu tenaga dan biaya lumayan tinggi. Sedangkan lainnya, masyarakat mengandalkan suplai listrik dari prusdes, itu pun suplai terbatas. Sehingga segala sektor pun mentok dan hanya maksimal saat listrik menyala.

Saat kegiatan masyarakat terhambat, program 35 ribu Mega Watt (MW) dicanangkan pemerintah sebagai Nawa Cita Jokowi, kini elektrifikasi di pulau Natuna meningkat hingga mencapai 99 persen, dimana pulau Natuna masuk ke dalam wilayah 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

Sejak PLN menambah pasokan listrik bertenaga diesel sebesar 9.500 killo Watt di tiga lokasi yaitu di Ranai tahun 2015 sebesar 4.000 killo Watt selanjutnya di Pian Tengah dan Klarik pada tahun 2018 dengan kapasitas masing-masing sebesar 5.000 dan 500 killo Watt, geliat ekonomi mulai tumbuh di daerah tersebut.

Nisa yang saat ini duduk di kelas 3 SMA sangat senang akhirnya listrik di tempatnya bisa menyala lebih panjang. Semula, listrik di wilayah tersebut hanya bisa menyala 7 jam hingga 14 jam, sekarang listrik di tempatnya sudah menyala lebih lama hingga 24 jam. 

Tidak hanya Nisa, kehadiran listrik 24 jam dirasakan oleh Rudi masyarakat Desa Serantas, Kabupaten Natuna, yang sangat bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada PLN dan Pemerintah karena listrik di desa sudah terang  24 jam.

Ket. Poto : Siswa SMA N1 Natuna (poto : Imam Agus) 

Sebelum hadirnya listrik 24 jam, pekerjaan masyarakat banyak terhambat dimana pekerjaan semuanya memerlukan listrik. Pada siang hari masyarakat hanya menggunakan genset dengan banyak resiko, misalnya minyak solarnya yang mahal dan sering rusak.

Menurut Rudi, dengan adanya listrik 24 jam sangat positif untuk anak-anak belajar, para warga yang bergerak pada usaha rumahan dan juga nelayan, karena listrik diperoleh tidak hanya pada malam hari, melainkan juga pada siang hari.

“Dengan masuknya PLN di tengah masyarakat menjadi semangat baru menggerakkan perekonomian dan semangat anak-anak dalam belajar, sehingga harapanya kedepan masyarakat Desa Serantas lebih meningkat kesejahteraannya,”tandasnya.

Manager ULP PLN Natuna, Abdul Munir mengatakan hal ini dilakukan untuk memberikan kepastian bahwa penyiapan insfrastruktur kelistrikan di pulau Natuna sehingga akan meningkatkan daya tarik investor untuk berinvestasi. Meskipun secara geografis berada di perbatasan dengan negara Malaysia dan China, upaya PLN untuk membangun dan menambah infrastruktur kelistrikan tidak akan menurun. Sesuai dengan semboyan prorgam ULP PLN Natuna “Natuna Terang, Kepulauan Riau Terang”.

Sambil menggeluarkan senyum yang indah, Abdul Munir berharap “kehadiran listrik 24 jam ini dapat meningkatkan roda perekonomian seperti UMKM, kerajinan, kios, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat,” kata Abdul Munir, di kantornya, Rabu (27/01/2021) Siang.

Satu demi satu PLN mulai mengalirkan listrik ke penjuru Natuna. Ini bukan persoalan yang mudah karena Natuna merupakan wilayah kepulauan plus dengan keadaan alam yang dapat berubah esktrem sewaktu-waktu.

Saat ini seluruh desa di pulau Natuna telah menikmati listrik dengan rasio elektrifikasi sebesar 99 %. Ini menunjukkan bentuk komitmen PLN dalam memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia, hingga pulau terluar, meski tantangan dan hambatan untuk melistriki 10 pulau dan penambahan 32 desa tidaklah mudah namun berkat semangat dan rasa optimis PLN dan kerja sama yang solid baik dengan pemerintah pusat dan daerah upaya untuk mewujudkan elektrifikasi di pulau-pulau perbatasan dengan negara tetangga secara nyata dapat diwujudkan.

Liputan : Imam Agus