SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Prabowo Masih Buka Pintu bagi Partai Lain untuk Bergabung dalam Koalisi

Prabowo Masih Buka Pintu bagi Partai Lain untuk Bergabung dalam Koalisi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di Fanta HQ, Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Mei 2024 (Beritasatu.com/Yustinus Patris Paat)

Jakarta (Suara Kalbar)- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyatakan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto masih mempertimbangkan partai lain untuk bergabung setelah PKB dan Nasdem bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Saras menegaskan bahwa semangat Prabowo untuk persatuan Indonesia menjadi faktor utama dalam keputusan tersebut.

“Komunikasi selalu terbuka, bahkan sebelum kampanye selesai, sebelum 14 Februari, masih terus berjalan. Sampai sekarang pun juga tentunya pintu selalu terbuka. Karena Pak Prabowo sekali lagi selalu kedepankan persatuan Indonesia, terutama dari kalangan elitenya,” ujar Saras melansir dari Beritasatu.com, Kamis(2/5/2024).

Menurut Saras, komunikasi antara Prabowo dan pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) terus berjalan, dan pintu masih terbuka bagi partai lain yang ingin bergabung dalam koalisi tersebut. Dia menekankan bahwa keputusan akhir tergantung pada kesepakatan antara pimpinan partai dan ketua-ketua partai yang terlibat.

“Untuk saat ini tentunya kita masih sangat terbuka untuk pihak manapun yang mungkin akan bergabung ataupun tidak, itu ada di pihak daripada pimpinan dan juga tentunya ketua-ketua dari partai,” tandas Saras.

Saras juga menegaskan bahwa dinamika politik ke depan masih bisa berubah, dan semua kemungkinan masih terbuka. Dia menyatakan bahwa segala kemungkinan harus diantisipasi karena politik merupakan hal yang dinamis dan organik.

“Dinamika politik tentunya masih sangat dinamis, organik, apa pun bisa terjadi,” pungkas Saras.

Belakangan ini, Partai Gelora dan PKS terlibat polemik soal posisi oposisi atau koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengatakan partainya menolak PKS bergabung koalisi Prabowo-Gibran bukan karena alasan pribadi, tetapi terutama karena gagasan PKS selama ini sulit dikompromikan dengan partai politik lain.

“Keinginan PKS bergabung dengan presiden dan wapres terpilih Pak Prabowo dan Mas Gibran itu tidak ada masalah dengan partai lain, apa lagi Gelora yang belum mendapatkan posisi di legislatif pusat. Tetapi masalahnya adalah lebih dengan dirinya sendiri dan gagasan-gagasan yang selama ini seolah-olah sulit dikompromikan dengan siapapun,” ujar Fahri kepada wartawan, Senin (29/4/2024).

Karana itu, kata Fahri, PKS lebih baik berpikir ulang jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia juga menyinggung PKS yang kalah pada Pilpres 2024.

“Itu sebabnya sebaiknya PKS mengambil sedikit waktu untuk berpikir lebih mendalam tentang pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang selama ini diusung dan lalu menemukan argumen yang tepat untuk berada di luar pemerintahan, karena kalah di dalam pilpres yang lalu,” jelas Fahri.

Terpisah, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini mengatakan, partainya siap menjadi oposisi atau koalisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Pasalnya, pihaknya sudah memiliki pengalaman saat menjadi oposisi dan berada di dalam koalisi.

“PKS punya pengalaman 10 tahun koalisi di masa Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan 10 tahun oposisi di masa Pak Jokowi (Joko Widodo). Jadi oposisi enggak ada masalah, koalisi (dengan Prabowo-Gibran) siap. Kita lihat dinamikanya,” kata Jazuli kepada wartawan, Selasa (30/4/2024).

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan