IRT di Batam Ditangkap karena Penipuan Investasi Online Shop Hingga Rp 400 Juta

Ilustrasi Online Shop.[Pexels.com]

Batam (Suara Kalbar)- Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial LA (43 tahun) dari Kelurahan Sei Harapan, Kota Batam, Kepulauan Riau, telah ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Sekupang.

LA ditangkap atas dugaan melakukan tindak pidana penipuan dalam skema investasi online shop yang merugikan tetangganya, TS (39 tahun), hingga mencapai Rp 400 juta.

Kapolsek Sekupang, AKP M Rizqy Saputra, menjelaskan bahwa LA merugikan tetangganya melalui skema investasi online shop dengan janji keuntungan sebesar 10 persen dan komitmen untuk mengembalikan modal awal. Namun, setelah menerima investasi, LA tidak memberikan keuntungan atau mengembalikan modal seperti yang dijanjikan.

“Pelaku LA saat ini telah ditangkap di Polsek Sekupang dan proses hukumnya terus berlanjut,” katanya melansir dari Beritasatu.com, Minggu(4/2/2024).

Kasus investasi berkedok online shop dimulai ketika LA mengundang korban untuk berpartisipasi dalam investasi bersama mitra kerjanya. Pelaku menjanjikan keuntungan sebesar 10 persen kepada korban dan berkomitmen untuk mengembalikan modal awal yang diinvestasikan.

“Setelah itu LA mengajak korban TS untuk berinvestasi dalam usaha online shop. Korban menyerahkan uang sebanyak Rp 400 juta secara bertahap kepada tersangka,” kata Rizky.

Korban menyerahkan uang investasinya, tetapi pelaku tidak memberikan keuntungan atau mengembalikan modal pada waktu yang telah ditentukan.

Setelah melakukan penelusuran, korban menemukan bahwa dirinya bersama beberapa orang lainnya telah menjadi korban dari tindakan penipuan yang dilakukan oleh LA.

“Ketika dimintai kejelasan kerja sama, pelaku LA selalu menghindar, karena tidak terima, akhirnya korban melaporkan kejadian ini kepada polisi,” tuturnya.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi  akhirnya menetapkan pelaku sebagai tersangka penipuan.

Dalam pengakuannya, uang yang diperoleh dari korban digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, uang tersebut juga diinvestasikan dalam usaha lain.

“Meskipun ada beberapa korban, tetapi hingga saat ini baru satu orang yang melaporkan kejadian ini,” pungkasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS