Wabup dan Wakapolres Mempawah Pimpin Rakor Pengendalian Karhutla

Rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023 di Balai Junjung Titah Kantor Bupati Mempawah, Kamis (23/2/2023). SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. IST

Mempawah (Suara Kalbar) – Wakil Bupati Mempawah Muhammad Pagi meminta seluruh pihak di Kabupaten Mempawah dapat saling bersinergi mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Ia menegaskan, bencana karhutla masih menjadi momok bagi Kabupaten Mempawah, sehingga perlu ada upaya bersama mencegah dan menanggulanginya agar tidak terus terjadi.

Hal itu disampaikan Muhammad Pagi saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023, di Balai Junjung Titah Kantor Bupati Mempawah, Kamis (23/2/2023).

Hadir dalam kegiatan itu Wakapolres Mempawah Kompol Rully Robinson Polii, Dandim 1201 Mempawah diwakili Pasi Ops Kapten Inf Fauzi Syirat, dan pimpinan OPD Pemkab Mempawah.

Hadir juga Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan Mempawah, perwakilan Manggala Agni DAOP Mempawah, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kalbar, Camat, Lurah dan Kades Se-Kabupaten Mempawah.

Lebih lanjut Wabup Muhammad Pagi mengatakan karhutla harus menjadi perhatian semua pihak karena berdampak kepada kerugian baik material dan inmaterial yang sangat besar.

“Kita ketahui bersama, Kabupaten Mempawah sering terjadi karhutla. Maka dari itu, perlu koordinasi dan kerjasama yang lebih mendalam seluruh elemen masyarakat untuk dapat mengantisipasinya,” ujarnya.

Muhammad Pagi meminta seluruh stakeholder dapat berkolaborasi, termasuk mengefektikan keberadaan tim damkar di tingkat desa maupun RT guna mendeteksi sejak dini kebakaran lahan yang terjadi.

“Selain itu perlu kita maksimalkan langkah-langkah koordinasi secara berjenjang dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Mempawah,” ucapnya memberi saran.

Tak lupa ia juga mengimbau agar dalam setiap kegiatan kemasyarakatan, turut disosialisasikan pencegahan karhutla, serta dampak negatifnya sehingga informasi yang disampaikan dapat langsung diterima masyarakat.

“Kita juga ajak tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk menginformasikan efek dari kebakaran lahan dan melakukan imbauan kepada masyarakat terkait pencegahan karhutla,” tegasnya.

Kepada masyarakat, Wabup berharap untuk dapat membantu proses pemadaman yang dilakukan petugas gabungan.

Kemudian kepada perusahaan untuk dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menanggulangi kebakaran lahan yang terjadi.

“Dengan kolaborasi seluruh lapisan besar harapan kami karhutla dapat diantisipasi, dan kesadaran masyarakat untuk tidak membakar lahan dapat meningkat sehingga udara tak tercemar dan lingkungan dapat tetap terjaga,” tegasnya.

Kepala BPBD Mempawah Agit Sugiarto mengatakan perlu antisipasi cepat dikarenakan Kabupaten Mempawah lama tidak terjadi hujan, dan kondisi tersebut mempengaruhi terjadinya karhutla sejak awal Februari lalu.

Agit juga mengatakan pihaknya akan terus berupaya maksimal agar kebakaran lahan gambut dapat segera dipadamkan dan tidak berdampak kepada sektor lainnya.

“Kami terus berupaya untuk memadamkan titik-titik api, serta mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan,” ujarnya.

Sedangkan Wakapolres Mempawah Kompol Rully Robinson Polii mengungapkan karhutla yang terjadi merupakan ciptaan manusia, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Terkait larangan kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan, maka perlu mempersiapkan solusi berupa pemberian bantuan sosial untuk masyarakat.

Kompol Rully Robinson Polli selanjutnya mengharapkan kepada Pemkab Mempawah agar membantu alat penyemprotan guna mencegah kebakaran lahan agar tak semakin meluas.

“Kondisi di lapangan, alat yang kami miliki di Polres Mempawah sangatlah minim. Sangat sulit bergantung pada alat yang ada untuk melakukan pemadaman karhutla yang sudah meluas,” bebernya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS