Umat Buddha Mempawah Tabur Bunga di TMP Putra Bangsa

Karya Bakti Umat Buddha bersama WALUBI dan Yayasan Tri Dharma Mempawah saat melaksanakan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Putra Bangsa dalam rangkaian Hari Tri Suci Waisak 2566 BE, Minggu (29/5/2022). SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. IST

Mempawah (Suara Kalbar) – Peringatan Hari Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 M yang dirayakan umat Buddha di Mempawah berlangsung khidmat.

Mereka menggelar sejumlah kegiatan, yakni pelepasan makhluk hidup, perlombaan mewarnai tingkat SD, pembinaan siswa tingkat SLTP dan SLTA, serta karya bakti tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Putra Bangsa, Desa Penibung, Kecamatan Mempawah Hilir, Minggu (29/5/2022).

Malam sebelumnya, Sabtu (28/5/2022), lebih dari seratus umat Buddha menggelar malam silaturahmi dengan tema “Moderasi Beragama untuk Indonesia Bahagia” di Aula Thien Hew Sin Mu Yayasan Tri Dharma Mempawah.

Turut hadir, perwakilan Kemenag Mempawah, Tri Wiryawati, yang merupakan pejabat penyelenggara Buddha,WALUBI, jajaran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), pengurus Yayasan Tri Dharma Mempawah, serta perwakilan organisasi Buddha Kabupaten Mempawah.

Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Hari Tri Suci Waisak 2566/2022 M Kabupaten Mempawah, Sunarti, mengatakan, Tri Suci Waisak merupakan hari suci untuk yang dirayakan seluruh umat Buddha untuk memperingati tiga peristiwa penting.

Pertama, lahirnya Pangeran Sidharta (calon Buddha) di Taman Lumbini pada tahun 623 SM (sebelum masehi).

Kedua, Pangeran Sidharta mencapai penerangan agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun pada 588 SM.

“Dan ketiga, Tri Suci Waisak ini juga dimaksudkan untuk momen Buddha Gautama wafat di Kusinara dalam usia 80 tahun pada 543 SM,” ungkap Sunarti.

Sementara itu, Laoshi Apung, selaku Ketua DPD WALUBI Mempawah, menambahkan, selain acara pokok, Peringatan Hari Tri Suci Waisak ini juga dirangkai dengan kegiatan karya bakti umat Buddha di Mempawah dengan mengunjungi TMP Putra Bangsa untuk melaksanakan doa bersama serta tabur bunga.

“Berkunjung ke TMP ini merupakan manisfestasi bahwa kami umat Buddha di Mempawah tidak pernah melupakan jasa dan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan negeri tercinta,” tutup Laoshi Apung.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS