Bibit Lele Budidaya Nelayan Sungai Bundung Laut Ini Sudah Sebesar Ibu Jari

BUDIDAYA LELE. Khairul Ikhsan, nelayan pusat di Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, yang tengah mengembangkan budidaya lele atas bantuan inkubasi bisnis PT Pelindo II Persero dengan pendampingan konsultan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia. SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Distra

Mempawah (Suara Kalbar) – Nelayan bernama Khairul Ikhsan ini sehari-hari dikenal sebagai nelayan pukat udang.

Sejak pagi, ia turun dari kediamannya di Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, untuk menangkap udang dan ikan. Hasilnya, guna kehidupan sehari-hari.

Kepada SUARAKALBAR.CO.ID, Senin (11/10/2021) siang, Khairul, sapaan akrabnya, mengaku sempat khawatir bakal kehilangan matapencaharian dengan hadirnya Terminal Kijing.

Sebab dia yakin, adanya operasional pelabuhan secara otomatis akan menutup areal pantai yang selama ini menjadi sandaran hidupnya melaut.

Tapi rupanya kekhawatiran Khairul Ikhsan tak terbukti.

Ia justru masuk “radar” program inkubasi bisnis PT Pelindo II Persero dengan pendampingan konsultan terkemuka Indonesia, PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI).

“Alhamdulillah, saya benar-benar merasa bersyukur karena mendapatkan bimbingan dan pelatihan inkubasi bisnis. Saat ini, saya dan seorang teman tengah mengembangkan budidaya lele,” ujar Khairul ramah.

Dengan adanya bantuan dari PT Pelindo II Persero itu, Khairul Ikhsan dan temannya, Ferry, membangun sebuah kolam terpal di halaman rumah yang tak seberapa luas.

Dalam kolam itu, ribuan bibit ikan lele tampak dibudidayakan dengan baik. Ukurannya sudah sebesar ibu jari.

“Sampai sekarang, belum ada satupun bibit yang mati. Nanti akan segera kami sortir! Saya berterima kasih karena tim pendamping selalu monitorong ke sini,” katanya.

Dalam proses budidaya itu, Tim Pendamping dari PT PMLI rupanya secara rutin melakukan pembinaan terhadap para nelayan.

“Ini tahap pertama untuk coba membudidayakan lele. Semoga Allah SWT meridhoi usaha kami untuk menopang kehidupan keluarga,” ujar Khairul.

Ia bertekad, adanya program inkubasi bisnis dari PT Pelindo II Persero ini akan terus dikembangkan sebaik-baiknya.

“Nanti pelan-pelan tentu saya tak akan melaut lagi. Jika Terminal Kijing sudah beroperasi, saya akan mengembangkan usaha budidaya lele ini,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Khairul mengucapkan terima kasih kepada PT PMLI sub PT Pelindo II Persero yang telah memberikan bimbingan dan bantuan inkubasi bisnis.

“Sehingga saya dan keluarga punya alternatif mata pencaharian di masa depan,” tutupnya.