Pondok Pesantren Ustaz Mat Juri di Desa Pasir Nyaris Tenggelam

Tinggi air lebih dari satu meter merendam kawasan Pondok Pesantren Riyadussalihin milik Ustadz Mat Juri di Dusun Suap, Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir. Hingga Kamis (26/8/2021), air semakin tinggi sehingga proses belajar-mengajar santri terhambat. SUARAKALBAR.CO.ID/IST

Mempawah (Suara Kalbar) – Cuaca ekstrim yang melanda sebagian wilayah Kalbar berdampak peningkatan debit air.

Salah satu titik yang paling terdampak banjir adalah Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah.

Tinggi air sudah mencapai satu meter, bahkan ada sejumlah wilayah desa yang terendam lebih dari satu meter.

Dampak banjir yang terus meninggi turut dirasakan warga Pondok Pesantren (Pontren) Riyadussalihin di Dusun Suap.

“Banjir sejak seminggu lalu nyaris menenggelamkan pondok kami. Tinggi air mencapai lebih dari satu meter,” ungkap Ustaz Mat Juri, S.Hi, Pengasuh Pontren Riyadussalihin saat dihubungi SUARAKALBAR.CO.ID, Kamis (26/8/2021) pagi.

Mat Juri selanjutnya mengatakan, kondisi banjir ini membuat proses belajar-mengajar di pontren cukup terhambat.

Terutama bagi santri yang berasal dari warga setempat dan tidak mondok di sana. Air yang tinggi, membuat mereka sulit untuk masuk ke lokasi pondok pesantren.

“Sedangkan bagi santri mondok yang berjumlah 70 orang, proses belajar-mengajar tetap berjalan walau ada beberapa pelajaran kita kurangi,” ungkapnya.

Debit air yang cukup tinggi, tambahnya, merendam seluruh kawasan pontren. Termasuk ruang belajar dan asrama santri.

“Jadi untuk menyiasati agar santri bisa tidur, kami telah membuat panggung-panggung di dalam asrama, sebagian ada pula yang tidur di atas meja beralaskan kasur,” jelas Mat Juri lagi.

Namun ia bersyukur, sejauh ini kondisi santri tetap sehat dan masih bersemangat untuk belajar.

“Semoga air cepat surut sehingga proses belajar-mengajar tak terhambat terlalu lama,” ucapnya.

Ditanya soal bahan makanan, Ustaz Mat Juri mengungkapkan persediaan yang dimiliki pondok pesantrennya kian menipis.

“Kami tetap berupaya untuk bisa keluar dari sini (pondok) mencari tambahan stok bahan makanan bagi santri,” pungkasnya.