Yayasan Bina Asri Gelar Pertemuan, Tanggulangi TB di Sanggau

 Yayasan Bina Asri Gelar Pertemuan, Tanggulangi TB di Sanggau.[Istimewa]

Sanggau (Suara Kalbar) – Sebagai bentuk komitmen kerja SSR TB Yayasan Bina Asri Kabupaten Sanggau kembali mengelar pertemuan dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sanggau, Penangung jawab program TB Puskesmas dan kader TBC di aula Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, senin (12/4/2021).

Yayasan Bina Asri Sanggau sejak tahun 2021 hingga 2023 telah resmi menjadi Sub sub recipent dalam penangulangan TB berbasis komunitas di tingkat Kabupaten Sanggau yang di danai oleh Global Fund.
Ketua Yayasan Bina Asri Kabupaten Sanggau Romy Sahman mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk mensinergikan strategi program SSR bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau.

“Ada 3 strategi penanggulangan yang akan dilakukan 3 tahun kedepan oleh Bina Asri yaitu pertama meningkatkan kualitas pelayanan TB dan TB HIV berbasis komunitas dan notifikasi serta keberhasilan pengobatan,”ujar Romy.

Selanjutnya meningkatkan peran organisasi masyarakat sipil (OMS) dan komunitas terdampak TB dalam mempengaruhi pemerintah daerah mengeliminasi TB melalui pendekatan multi sektor dan berpusat pada masyarakat.

“Yang terakhir meningkatkan kapasitas OMS dengan merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi upaya pencegahan dan pengendalian TB secara berkesinambungan,”ucap Romy.

Dikesempatan yang sama kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit  Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Sarimin Sitepu menyampaikan sangat mendukung dengan program yang dijalan kan SSR Bina Asri dan  ia berharap dengan dilanjutkannya program ini dapat membantu meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan.

“Kami sangat mendukung program ini semoga dengan adanya SSR Bina Asri Sanggau capaian kasus TB  di Kabupaten Sanggau bisa ditekan,”Kata Sarimin.

Sarimin juga menyampaikan bahwa TB berbeda dengan Covid -19, TB disebabkan oleh bakteri sementara covid 19 oleh virus.

“Dalam pengobatannya Covid- 19 dengan tanpa gejala diisolasi 14 hari dengan istirahat bisa sembuh, sedangkan TB perlu waktu panjang masa pengobatan 6 bulan,”katanya.

Maka dari itu Sarmin mengajak seluruh kader dan Puskesmas untuk berkomitmen melakukan pendampingan serta perlu melakukan kerja kerja yang luar biasa agar bisa meningkatkan capaiannya.

“Sebagai informasi bahwa kasus TB di tahun 2021 yaitu 174 kasus di tahun 2020 643 kasus positif. Tujuan akhir kita yaitu bisa menemukan seluruh pasien TB di Kabupaten Sanggau hingga sembuh,”tutupnya.

Penulis: Darmansyah