SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Semangat Penyandang Tunanetra di Pontianak Membaca Al-Quran Braille

Semangat Penyandang Tunanetra di Pontianak Membaca Al-Quran Braille

Santri penyandang tunanetra di Lembaga Sosial Netra Iqra Braille Center
(IBC), Kecamatan Pontianak Tenggara,  melakukan aktivitas menghafal dan
belajar Alquran Braille. SUARAKALBAR.CO.ID/Diko Eno

Pontianak (Suara Kalbar) – Sepuluh santri penyandang tunanetra di Lembaga Sosial Netra Iqra Braille Center (IBC), Kecamatan Pontianak Tenggara,  melakukan aktivitas menghafal dan belajar Alquran Braille.

Di bulan suci Ramadhan kini, para santri tunanetra diketahui belajar Alquran Braille tersebut sehari sebanyak dua kali. Lembaga  sosial ini juga tak hanya fokus mengajarkan Braille, tetapi juga mengajarkan cara menghafal alquran, pengenalan huruf hijaiyah arab, kajian fiqih,serta pemantapan akidah para santri.

Ketua Yayasan Sosial Netra IBC Pontianak, Hendri mengatakan, dalam lembaga yang dipimpinnya ini merupakan bergerak di standar pondok pesantren Islam yang khusus untuk mempelajari Alquran Braille.

“Lembaga kita bergerak di standar pondok pesantren Islam yang khusus untuk mempelajari Alquran Braille Pontianak, Kalimantan Barat. Target kita bisa membaca braille, dan mengajarkan banyak ilmu yang lain,” katanya, Rabu (28/4/2021).

Hendri menjelaskan,ada  terdapat dua program yang dilakukan di lembaga ini. Yang pertama adalah program santri menginap, dan jarak jauh.

Lembaga Sosial Netra Iqra Braille Center (IBC) juga mengajarkan mengaji kepada santri tunanetra yang masih berusia belia. SUARAKALBAR.CO.ID/ Diko Eno

“Untuk jarak jauh, kita buka cabang di Sambas. Kita dari Pontianak datang untuk memberikan suatu pengajian dan memberikan binaan di cabang, itu biasa ada 20 orang yang hadir di Kabupaten Sambas,” jelasnya.

Proses belajar mengajar, lanjut Hendri,  pertama yakni pengenalan menggunakan alat tab reader. Alat itu digunakan untuk tangan lebih terbiasa meraba tonjolan terutama dilatih sebelum meraba huruf-huruf yang ada di Alquran Braille.

“Tahap pertama tadi kita mengajarkan bagaimana pengenalan untuk membentuk huruf A, dalam kotak, bentuknya yang kita kenalkan, dan tangan ini hafal meraba huruf, serta proses kedua braille di kertas, jadi itu ada prosesnya,” ujarnya.

Lembaga IBC didirikan pada Januari 2018, hingga saat ini, ada satu santri tunanetra yang bisa menghafal 3 juz Alquran dari mendengar.

“Dia ini senior di sini, namanya Rahmad, dia bisa menghafal 3 juz dari mendengar, jadi saya bacakan Alqurannya, dia bisa hafal,” tukasnya.

Penulis: Diko Eno

Komentar
Bagikan:

Iklan