Aprindo: Harga Beras Naik Karena Produsen Menaikkan Harga

Beras yang dijual di Kota Pontianak

Suara Kalbar-Sejumlah harga kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut peritel terpaksa karena mendapat harga tinggi dari produsen.

Beberapa komoditas pokok yang mengalami kenaikan harga itu seperti beras, gula dan minyak goreng yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).

Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan, para produsen telah menaikkan harga beli sebesar 20-35% di atas HET sejak sepekan terakhir. Hal ini memicu peritel juga harus menaikkan harga jual.

“Faktanya saat ini kami tidak ada pilihan dan harus membeli dengan harga di atas HET dari para produsen atau pemasok beras lokal, bagaimana mungkin kami menjual dengan HET,” ujar Roy, Minggu (11/4/2024).

Dikutip dari BeritaSatu.com, Roy menyebut kenaikan harga dari produsen dapat menyebabkan kekosongan atau kelangkaan bahan pokok di gerai ritel modern Indonesia. Peritel saat ini juga mulai kesulitan mendapatkan suplai beras untuk tipe premium lokal kemasan 5 kilogram. Keterbatasan ini disebabkan karena masa panen diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan Maret 2024.

Selain itu, belum masuknya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tipe medium yang diimpor pemerintah juga menjadi penyebab kelangkaan dan tingginya harga beras.

Aprindo meminta pemerintah untuk merelaksasi HET dan harga acuan lainnya agar peritel dapat membeli bahan pokok dari produsen. Relaksasi ini bertujuan untuk mencegah kekosongan dan kelangkaan bahan pokok, terlebih pada Februari ini, para peritel mulai melakukan pembelian dari produsen sebagai persiapan pasokan Ramadan dan Idul Fitri.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS