Waspada demam berdarah, Naik Hingga 7.823 Kasus di Kalbar

Pontianak (Suara Kalbar) – Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat bahwa kasus demam berdarah di Kalbar mengalami kenaikan sejak awal Desember 2023, hingga minggu ke-50 di tahun 2023 jumlah kasus DBD di Kalbar sebanyak 7.823 kasus dan angka kematian 85 kasus.
“Meningkatnya angka kasus DBD ini tak lain dan tak bukan penyebabnya adalah intensitas curah hujan yang cukup tinggi di beberapa wilayah kalbar ini, sehingga telur-telur (aedes aegypti) yang tadinya belum menetas, akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai terisi air hujan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Erna Yulianti, Selasa (19/12/2023).
Erna mengingatkan kepada masyarakat bahwa belum tersedianya pengobatan yang spesifik untuk penanggulangan DBD, maka diperlukan adanya upaya pencegahan dan manajemen vektor yang efektif oleh masyarakat luas.
“Oleh karena itu harus digencarkan peningkatan sistem surveilans dan respon cepat dalam mendeteksi dengue di layanan primer dan rumah sakit untuk menangani wabah hingga penatalaksanaan kasus berkualitas, serta partisipasi dari masyarakat dan mitra yang berkesinambungan harus terus ditingkatkan,” katanya.
Erna juga menyebutkan tingginya angka kematian akibat DBD di Kalbar juga dilatarbelakangi penderita DBD yang datang dalam keadaan sudah parah ke fasilitas kesehatan (faskes), hal itu dikarenakan masih adanya masyarakat yang melakukan pengobatan alternatif.
“Dinkes kabupaten dan kota sudah melakukan promosi kesehatan agar masyarakat mengenal gejala DBD dan segera datang ke Fasilitas Layanan Kesehatan terdekat,” paparnya.
Ia turut mengimbau agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran DBD, khususnya memasuki musim penghujan. Disamping itu Erna juga mengajak seluruh masyarakat untuk aktif melakukan upaya PSN 3M plus dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PBHS) dengan melakukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
“Gerakan 3M plus dapat dilakukan, yakni dengan menguras tempat yang dijadikan penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas tak digunakan,” pungkasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS