SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Kapuas Hulu Banjir dan Tanah Longsor di Lima Desa Kapuas Hulu Hanyutkan Jembatan

Banjir dan Tanah Longsor di Lima Desa Kapuas Hulu Hanyutkan Jembatan

Sebuah jembatan di Desa Segitak Kecamatan Bunut Hulu, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat hanyut terbawa arus saat terjadi banjir dan tanah longsor. ANTARA

Kapuas Hulu (Suara Kalbar)- Lima desa di Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu mengalami banjir dan tanah longsor akibat hujan deras. Pada Kamis (9/11), Desa Temuyuk, Pantas Bersatu, Nanga Payang, Bakung Permai, dan Desa Segitak dilanda banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, menyatakan bahwa banjir dan tanah longsor menyebabkan satu jembatan di Desa Segitak hanyut terbawa arus. Selain jembatan yang hanyut, banjir juga menggenangi jalan nasional di Desa Temuyuk, Kecamatan Bunut Hulu.

“Banjir dan tanah longsor karena intensitas hujan deras mengakibatkan sejumlah sungai meluap dan terjadi tanah longsor serta satu unit jembatan di Segitak hanyut,” katanya melansir dari ANTARA, Sabtu(11/11/2023).

Disampaikan Gunawan, lima desa yang dilanda banjir sejak pukul 04.00 WIB dini hari, Kamis (9/11) tadi, yaitu Desa Temuyuk, Pantas Bersatu, Nanga Payang, Bakung Permai dan Desa Segitak.

Menurut dia, salah satu jembatan penghubung di Desa Segitak hanyut terbawa arus air dan juga menggenangi jalan nasional di Desa Temuyuk Kecamatan Bunut Hulu.

Disebutkan Gunawan, di Desa Temuyuk terdapat 370 Kepala Keluarga dengan jumlah 1.100 jiwa terdampak banjir termasuk rumah ibadah, kantor desa dan gedung sekolah.

Kondisi debit air masih naik dengan kedalaman rata-rata 250 centimeter dari permukaan tanah dan merendam kurang lebih sepanjang 800 meter ruas jalan setempat.

Kemudian di Desa Pantas Bersatu terdapat enam kepala keluarga dengan 20 jiwa terdampak banjir, namun kondisi banjir saat ini berangsur surut.

Selain itu, di Desa Bakung Permai 120 kepala keluarga dengan 345 jiwa terdampak banjir, dengan kondisi debit air masih naik.

Selanjutnya, Desa Nanga Payang terdapat 112 kepala keluarga dengan jumlah 330 jiwa terdampak banjir, kedalaman 250 centimeter dari permukaan tanah dengan kondisi debit air masih naik.

Sedangkan, di Desa Segitak terdapat 142 kepala keluarga dengan jumlah 433 jiwa dan menyebabkan satu jembatan hanyut terbawa arus.

Untuk itu, kata Gunawan, pihaknya (BPBD) akan turun langsung ke lokasi bencana untuk melakukan koordinasi dengan kepala desa untuk pelaporan kejadian untuk kebijakan penanganan yang terdampak banjir.

Dia pun mengimbau agar masyarakat selalu waspada dengan kondisi cuaca akhir-akhir ini cukup ekstrem.

“Yang perlu diwaspadai bencana alam, banjir, tanah longsor dan angin kencang atau angin puting beliung yang bisa saja terjadi kapanpun,”tutupnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan