Bisnis  

OJK Kalbar: Pertumbuhan Kredit dan DPK Mendorong Pemulihan Ekonomi

Sebagai Ilustrasi Seorang karyawan menghitung uang kertas rupiah Indonesia di kantor penukaran mata uang di Jakarta, 23 Oktober 2018. (REUTERS/Beawiharta)

Pontianak (Suara Kalbar)- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Barat, Maulana Yasin, mengungkapkan bahwa penyaluran kredit di Kalimantan Barat hingga Juni 2023 mencapai Rp69 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 13,14 persen year-on-year (YoY). Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp61 triliun.

Maulana Yasin menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit bank umum di Kalimantan Barat mencapai 12 persen YoY, sementara pertumbuhan kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mencapai 14,43 persen YoY. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan kredit investasi dan kredit konsumsi. Dalam hal sektor penggunaan, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh sektor pertanian, perburuan, kehutanan, serta pemilikan peralatan rumah tangga lainnya termasuk pinjaman multiguna.

“Pada posisi Juni 2023 baik penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK perbankan di Kalbar mengalami pertumbuhan. Performa ini turut berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Provinsi Kalbar di tengah semakin terkendalinya kondisi pasca pandemi COVID-19,” ujarnya melansir dari ANTARA, Senin(21/8/2023).

Ia mengatakan pertumbuhan kredit bank umum di Kalbar mencapai 12 persen YoY. Sedangkan BPR mencapai 14,43 persen YoY. Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit investasi dan konsumsi.

“Berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dan untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya termasuk pinjaman multiguna,” jelas dia.

Sementara itu terkait penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada posisi Juni 2023 mencapai Rp75 triliun, tumbuh sebesar 0,52 persen yoy. Pertumbuhan DPK Juni 2023 sedikit meningkat dibandingkan posisi Mei 2023 sebesar 0,42 persen.

“Berdasarkan Kelompok Bank Modal Inti (KBMI), peningkatan DPK secara yoy didorong oleh kelompok bank pada KBMI 4. Di samping itu, berdasarkan jenisnya peningkatan DP ditopang oleh kenaikan Deposito. Sementara untuk penghimpunan tabungan dan giro mengalami penurunan secara yoy,”kata dia.

Terkait perkembangan edukasi dan pelindungan konsumen dalam rangka mencapai target pemerintah untuk indeks inklusi keuangan sebesar 90 persen di 2024, pihaknya terus melakukan peningkatan literasi keuangan masyarakat. Sepanjang 2023 OJK Kalbar hingga Juni 2023 telah merealisasikan 23 kegiatan literasi dan inklusi keuangan yang seluruhnya dilakukan secara offline, melibatkan 1.824 peserta.

“Keseluruhan realisasi kegiatan tersebut berkolaborasi dengan TPAKD, Pemerintah Daerah, Kementerian/Lembaga Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), praktisi, akademisi dan asosiasi pelaku usaha,” kata dia.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS