Perusahaan Induk Facebook, Meta, Ancam akan Tarik Konten Berita di California

Suara Kalbar – Perusahaan induk Facebook, Meta, mengatakan pada Rabu (31/5) bahwa pihaknya akan menghapus konten berita di California, di mana markasnya berada, apabila pemerintah negara bagian tersebut mengesahkan undang-undang yang memaksa perusahaan teknologi membayar penerbit berita.

Rancangan undang-undang Pelestarian Jurnalisme California yang sudah diusulkan akan mewajibkan “platform daring” membayar “biaya penggunaan konten jurnalisme” kepada penyedia berita, yang liputannya ditampilkan di layanan mereka, dengan tujuan untuk memulihkan penurunan sektor berita lokal.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, juru bicara Meta, Andy Stone, menyebut struktur pembayaran itu sebagai “dana gelap” dan mengatakan bahwa RUU itu, utamanya, akan menguntungkan “perusahaan media besar di luar negara bagian dengan kedok membantu penerbit yang berada di California.”

Pernyataan itu adalah komentar khusus pertama Meta terkait RUU di California, meski perusahaan itu sedang menghadapi masalah serupa terkait pemberian kompensasi kepada media massa di tingkat federal dan negara-negara lain di luar AS.

Pada Desember lalu, Stone mengatakan, Meta akan menghapus seluruh konten berita dari platformnya jika Kongres AS mengesahkan RUU yang isinya mirip dengan RUU di California.

Perusahaan itu juga mengancam akan menarik konten berita di Kanada dalam menanggapi legislasi yang diusulkan di sana, bersama perusahaan induk Google, Alphabet, yang mengatakan pihaknya akan menghapus tautan ke artikel berita dari hasil pencarian mesinnya di Kanada.

Rancangan-rancangan UU itu sama dengan undang-undang terobosan yang disahkan Australia pada tahun 2021, yang juga memicu ancaman dari Facebook dan Google untuk membatasi layanan mereka.

Kedua perusahaan itu pada akhirnya membuat kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan media Australia setelah amandemen undang-undang ditawarkan, meski kebuntuan itu mendorong penghentian sementara laman berita Facebook di Australia dalam prosesnya.

Laporan pemerintah Australia yang diterbitkan pada Desember lalu menyimpulkan bahwa undang-undang tersebut sebagian besar telah berhasil.

Google tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters terkait RUU di California.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS